Waspada! Pandemi Membuat Angka Stunting Meningkat

Memuat …

JAKARTA Stunting Sampai saat ini memang masih menjadi momok Bagaimana tidak, prevalensi balita pendek di Tanah Air tahun lalu sebesar 27,7%. Angka ini masih jauh dari nilai standar WHO yang seharusnya di bawah 20%. Kondisi ini semakin mengkhawatirkan jika melihat datanya WHO di masa pandemi Covid-19 , di mana 700 ribu anak tambahan terhambat karena penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 1%.

Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH, Ahli Gizi dan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, mengatakan masalah gizi tidak hanya menjadi urusan pemerintah dan swasta, namun peran masyarakat khususnya seorang ibu juga sangat penting.

“Dimana (ibu) perlu memperhatikan keseimbangan asupan gizi untuk tumbuh kembang serta hubungannya dengan anak sebagai generasi unggul,” kata Prof Sandra dalam diskusi virtual Kolaborasi untuk Generasi Unggul Indonesia yang diadakan oleh PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA).

Baca juga: 5 Kebiasaan Sehat Ini Bahkan Berbahaya Jika Berlebihan

Dalam kesempatan itu, ia menguraikan beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan anak untuk mencegah stunting. Diantaranya protein hewani, yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan massa otot, dan peningkatan daya tahan tubuh.

Kemudian zat besi yang kekurangan zat ini bisa menyebabkan anemia dan menghambat pertumbuhan bahkan perkembangan mental. Yang tak kalah penting dalam perkembangan anak adalah seng.

Selain memperkuat antibodi, zat ini juga membantu pertumbuhan sel dan penyembuhan luka. Yang terakhir adalah kalsium dan vitamin D. Kita tahu bahwa kalsium berguna untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Sedangkan vitamin D berfungsi membantu proses metabolisme kalsium.

Selain itu, kalsium dibutuhkan untuk sistem saraf, otot, dan jantung. Kalsium juga dibutuhkan untuk mendukung proses pembekuan darah, kerja sistem saraf, dan kontraksi otot.

Baca juga: 5 Hal Pemicu Sakit Asma, Nomor 2 Yang Harus Sangat Dihindari

Pertumbuhan anak bisa terhambat jika kekurangan kalsium. Lebih lanjut, stunting adalah malnutrisi kronis yang terjadi pada periode paling awal tumbuh kembang anak. Keadaan ini dapat berdampak negatif bagi masa depan anak kelak.

Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan lebih dari dua juta anak menderita kekurangan gizi dan lebih dari tujuh juta anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting.

(wur)

Source