Waspada! Arab Saudi menghentikan semua penerbangan internasional

Jakarta, CNCB Indonesia – Pemerintah Arab Saudi telah menghentikan penerbangan internasional mulai Minggu (20/12/2020) waktu setempat. Tak hanya itu, jalur darat dan laut juga akan ditutup untuk pekan depan.

Ini terkait dengan jenis virus korona baru yang muncul di Inggris. Virus dengan nama VUI-202012/01 ini dikatakan menyebar lebih cepat dari mutasi yang telah ada selama ini.

“Kerajaan telah menangguhkan sementara semua penerbangan internasional, kecuali dalam kasus luar biasa, untuk jangka waktu satu minggu. Yang bisa diperpanjang seminggu lagi,” kata pejabat itu. Agen Pers Saudi, dikutip dari AFP, Senin (21/12/2020).

“Masuk ke kerajaan melalui pelabuhan darat dan laut juga akan ditangguhkan selama seminggu, yang dapat diperpanjang seminggu lagi.”

Namun pesawat internasional yang saat ini ada di kerajaan akan diizinkan pergi. Namun penumpang yang datang ke Arab sejak 8 Desember itu kemana regangan baru kemudian terdeteksi diminta mengisolasi dirinya selama dua minggu.

Larangan itu juga diberlakukan setelah beberapa negara Eropa melarang perjalanan dari Inggris pada Minggu karena pemerintah Inggris memperingatkan bahwa jenis baru virus itu menyebar “di luar kendali”.

Eropa sebelumnya mencatat rekor dengan total kematian akibat korona mencapai 500.000. Langkah serupa dilakukan Kuwait, tetapi khusus untuk penerbangan Inggris.

Sebelumnya, Arab Saudi sempat mengumumkan bahwa negaranya berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Ini dibuktikan dengan melambatnya kasus positif harian di negara terbesar di Jazirah Arab itu.

Dikutip dari Berita ArabPeta mingguan Kementerian Kesehatan (Kemkes) dari kasus Covid-19 yang dikonfirmasi menunjukkan bahwa hampir semua kerajaan berada dalam “zona aman”. Dimana rata-rata jumlah kasus adalah 50, dalam beberapa minggu terakhir.

“Kami berada dalam (kelompok) negara dengan kontrol dan pengurangan kasus yang nyata,” kata juru bicara kementerian Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly selama konferensi pers, awal pekan lalu.

Kerajaan sekarang memiliki kendali lebih besar atas pandemi. Pencapaian ini karena kepatuhan masyarakat terhadap tindakan yang diambil. Tidak mungkin tanpa koordinasi antara masyarakat dan otoritas terkait dalam menangani pandemi ini untuk memastikan kesehatan dan keselamatan semua orang. “

Pekan lalu, Saudi memulai program vaksinasi Covid-19 fase ketiga. Negara tersebut adalah vaksin Pfizer-BioNTech.

Arab Saudi sejauh ini mencatat lebih dari 361.000 kasus virus dengan 6.000 kematian, tertinggi di antara negara Teluk mana pun. Namun, negara Raja Salman mencatat pemulihan tertinggi.

(sef / sef)


Source