Wall Street terkoreksi, dibayangi kekhawatiran munculnya varian baru virus corona

Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – NEW YORK. Indeks utama Wall Street turun pada awal perdagangan Senin (21/12) karena kekhawatiran regangan alias varian baru virus corona di Inggris, mendorong investor untuk merealisasikan keuntungan.

Mengutip Reuters, Senin (21/12), pukul 8:23 waktu setempat, Dow e-minis turun 508 poin atau 1,69%, e-minis S&P 500 turun 70,25 poin, atau 1,9%, dan Nasdaq 100 e-minis turun 150 poin, atau 1,18%.

Varian virus korona baru, yang dilaporkan 70% lebih menular daripada virus korona sebelumnya, memaksa negara-negara besar Eropa untuk menutup perbatasan mereka dengan Inggris lagi dan meningkatkan kekhawatiran akan gangguan ekonomi lebih lanjut.

Saham maskapai penerbangan jatuh dalam perdagangan pra-pasar, dengan United Airlines Holdings Inc, Delta Air Lines Inc dan American Airlines Group Inc, jatuh antara 3,7% dan 4,4%.

Operator jalur pelayaran Royal Caribbean Cruises Ltd, Carnival Corp dan Norwegian Cruise Line Holdings Ltd juga turun antara 5,8% dan 7,6%.

Baca juga: Varian baru virus korona menghantui pasar saham, bursa saham Eropa anjlok

“Keuntungan bisa menjadi bagian darinya … orang menjadi gugup karena ketegangan baru. Anda melihat orang bereaksi, daripada berpikir dulu,” kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth di New York.

Para pemimpin Kongres AS siap untuk memberikan suara pada paket stimulus senilai US $ 900 miliar untuk memberikan bantuan baru bagi ekonomi yang dilanda virus. Optimisme atas RUU itu membuat indeks Wall Street mencapai rekor tertinggi minggu lalu.

Goldman Sachs, Citigroup Inc, Morgan Stanley, Bank of America Corp dan JPMorgan Chase & Co naik antara 1% dan 3,3% setelah Federal Reserve mengizinkan kreditor besar untuk membayar dividen dan membeli kembali saham terbatas setelah stress test.

Nike Inc naik 5,9% di tengah serangkaian kenaikan harga target sahamnya setelah emiten menaikkan perkiraan pendapatan setahun penuhnya. Saham tersebut merupakan salah satu keuntungan terbesar Dow dalam perdagangan pra-pasar.

Produsen mobil listrik Tesla Inc, yang telah melonjak lebih dari 730% sepanjang tahun ini, tergelincir 4,5% menjelang debutnya yang sangat diantisipasi ke dalam indeks acuan S&P 500.