Memuat …
Kota tersebut telah melaporkan 16 infeksi dan tiga kasus asimtomatik sejak 18 Desember, ketika kasus awal ditemukan. Sebagian besar kasus terjadi di Shunyi, yang melarang kurir memasuki kompleks perumahan. (Baca: Massa di Pakistan Mengamuk dan Membakar Kuil Hindu Berusia Seabad)
Enam desa, tiga bangunan, dan satu kawasan industri termasuk di antara kawasan yang diisolasi. Demikian disampaikan pejabat kota Beijing dalam jumpa pers.
Karena kasus baru Beijing kecil dibandingkan dengan Juni dan Juli, otoritas kota telah meningkatkan langkah-langkah untuk menahan virus corona, yang telah muncul di tiga distrik tempat ratusan ribu penduduk telah diuji.
“(Upaya) untuk mencegah dan mengendalikan COVID di ibu kota perlu memulai mode darurat,” kata otoritas kota setempat melalui juru bicara pada konferensi pers, seperti dikutip Reuters, Rabu (30/12/2020).
Pemerintah Beijing membatalkan pertemuan berskala besar seperti pameran kuil dan acara olahraga, dan mengontrol jumlah peserta di acara offline seperti pesta tahunan.
Pada hari Minggu, mereka mengatakan akan menambah jumlah gerbong di sistem metro untuk menyebarkan penumpang, dan membatasi kehadiran di tempat-tempat indah dan tempat hiburan hingga 75 persen dari kapasitasnya. (Baca juga: Perawat AS Disuntik Vaksin Pfizer, 8 Hari Kemudian Bahkan Positif COVID-19)
Acara musik hidup telah dibatalkan, seperti halnya pertunjukan pesta gemerlap Hari Tahun Baru. Institusi pendidikan, dari sekolah dasar hingga Universitas Tsinghua yang bergengsi telah melarang masuknya orang luar yang tidak perlu.
Pelajar SD dan beberapa dari sekolah menengah juga akan memulai liburan musim dingin hingga dua minggu awal bulan depan, puncak periode perjalanan menjelang Tahun Baru Imlek pada pertengahan Februari.
Beijing juga mendesak penduduk untuk tinggal di rumah selama liburan, dengan pejabat di distrik utara Yanqing menyalakan pengeras suara untuk menasihati penduduk agar tidak bepergian ke luar daerah.
(mnt)