Varian Covid-19 Malignant Spread di Inggris, Eropa Menutup Pintunya

Beritasatu.com – Sejumlah negara di Eropa telah melarang masuknya pendatang dari Inggris setelah melaporkan ditemukannya varian baru virus tersebut korona lebih ganas dari virus aslinya.

Belanda dan Belgia telah menangguhkan semua penerbangan dari Inggris, dan Italia akan mengambil tindakan serupa. Belgia juga melarang masuk kereta api dari Inggris.

Pada tengah malam Minggu (20/12/2020), Irlandia mulai menerapkan larangan perjalanan dari Inggris, disusul Jerman yang menghentikan semua penerbangan dari Inggris.

Varian baru ini menyebar dengan cepat di London dan wilayah tenggara Inggris.

Sabtu lalu, Perdana Menteri Boris Johnson memberlakukan status “empat waspada” dan membatalkan pelonggaran pembatasan sosial selama liburan Natal.

Varian baru ini belum terbukti lebih mematikan atau kebal vaksin, tetapi telah terbukti 70% lebih menular daripada virus. korona sebelumnya.

Mengikuti pemberitahuan pertanyaan regangan Baru-baru ini, Belanda melarang masuk semua penumpang pesawat dari Inggris, berlaku hingga 1 Januari. Pada hari Sabtu saja, Belanda melaporkan lebih dari 13.000 kasus baru, yang merupakan rekor negara meskipun ada penguncian yang ketat sejak 14 Desember.

Belgia tidak hanya melarang penerbangan dari Inggris, tapi juga kereta api.

Irlandia memberlakukan larangan masuk ke pesawat Inggris selama 48 jam.

“Demi kesehatan masyarakat, orang-orang di Inggris tanpa memandang kewarganegaraan mereka diminta untuk tidak melakukan perjalanan ke Irlandia melalui udara atau laut,” bunyi pernyataan pemerintah.

Jerman melarang pesawat dari Inggris mendarat di sana mulai Minggu tengah malam, meskipun pesawat kargo tidak termasuk. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan belum ada temuan varian baru virus tersebut di Jerman.

Bulgaria juga telah melarang pesawat terbang dari Inggris, sementara Austria sedang mengerjakan rencana serupa. Sementara Prancis dan Spanyol menunggu koordinasi dengan negara-negara Eropa lainnya untuk mengambil keputusan.

Varian baru virus ini dikonfirmasi Oktober lalu berdasarkan sampel tes yang diambil pada September.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mutasi virus serupa juga terjadi di Belanda, Denmark dan Australia.

Menurut perwakilan WHO di Eropa, Dr Catherine Smallwood, jumlah infeksi virus baru di negara-negara tersebut relatif kecil, yakni sembilan di Denmark dan masing-masing satu di Belanda dan Australia.

Sumber: BBC

Source