Varian Baru Virus Corona Inggris, Bagaimana Ilmuwan Menemukannya? Semua halaman

KOMPAS.com- Penemuan varian baru virus korona di Inggris memang menggemparkan dunia. Faktanya, banyak negara mulai menutup akses ke dan dari negara-negara tersebut untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang lebih menular.

Komunitas ilmiah, ilmuwan, dan peneliti di Inggris masih mempelajari virus corona jenis baru ini.

Lantas, bagaimana ilmuwan Inggris menemukan varian baru virus corona SARS-CoV-2 ini?

Varian baru dari virus penyebab Covid-19 ini teridentifikasi berkat pengawasan tingkat tinggi yang dilakukan oleh para ilmuwan.

Baca juga: Varian Baru Covid-19 Ditemukan, Apakah Kandidat Vaksin Saat Ini Efektif?

Melaporkan dari berita BBC, Rabu (23/12/2020), varian baru virus penyebab Covid-19, pertama kali diidentifikasi di Kent. Varian baru virus SARS-CoV-2 ini diduga telah menyebar atau berasal dari luar Inggris.

Ilmuwan Inggris yang tergabung dalam Covid-19 Genomics Consortium (Cog-UK) telah menelusuri sejarah genetik lebih dari 150.000 sampel virus SARS-CoV-2. Jumlah ini setara dengan sekitar setengah urutan genetik virus corona di dunia.

“Pengawasan genomik adalah tingkat tinggi di Inggris, artinya jika Anda menemukan sesuatu di mana pun, Anda mungkin akan menemukannya di sini terlebih dahulu,” kata Prof Sharon Peacock, kepala Cog-UK.

Baca juga: Covid-19 Penyebab Kelelahan, Begini Pengaruh Virus Corona SARS-CoV-2 pada Otak

Kode genetik virus adalah instruksi manual yang akan menginformasikan bagaimana virus beroperasi.

Pekerjaan detektif genetik sedang melacak virus

Saat virus mereplikasi, kesalahan atau perubahan kecil muncul. Ini mungkin membantu dalam membantu virus menyebar lebih cepat dari orang ke orang.

Jadi pengurutan genom virus corona memungkinkan para ilmuwan untuk melihat bagaimana virus berubah saat mereka bermutasi secara halus dari waktu ke waktu.

Ilustrasi sekuensing genom virus korona.  Ilmuwan Australia sedang mengembangkan teknologi pengurutan genom yang dapat melacak Covid-19 dengan lebih cepat.SHUTTERSTOCK / Leigh Prather Ilustrasi sekuensing genom virus korona. Ilmuwan Australia sedang mengembangkan teknologi pengurutan genom yang dapat melacak Covid-19 dengan lebih cepat.

Selain itu, dengan ini pula para ilmuwan akan dapat melihat bagaimana wabah itu menyebar, dengan melihat kelompok varian virus.

Semacam pekerjaan detektif genetik yang memungkinkan para ilmuwan untuk menunjukkan dengan tepat asal mula wabah awal di Inggris musim semi lalu. Berdasarkan varian virus yang beredar, wabah awal di Inggris lebih banyak berasal dari Eropa daripada China.

Meski varian baru virus corona SARS-CoV-2 ini ditemukan di Inggris, para ilmuwan masih belum bisa memastikan di mana versi mutasi virus tersebut pertama kali muncul.

“Kami tidak tahu apakah mutasi dimulai di Kent atau berasal dari tempat lain. Dan kami tidak tahu apakah (varian virus baru) telah menyebar dari Inggris ke negara lain,” kata Prof Peacock.

Baca juga: Pfizer dan Moderna Uji Vaksin Covid-19 pada New British Corona Virus

Prof Tom Connor, ilmuwan lain yang terlibat dalam pengurutan genom Covid-19 di Wales, yakin varian serupa kemungkinan akan muncul di seluruh dunia, tetapi mungkin belum terdeteksi.

“Kami mengurutkan (genom virus korona) di Inggris dengan kecepatan yang tidak proporsional,” katanya.

Prof. Connor menambahkan, untuk mengetahui sejauh mana varian tersebut menempuh perjalanan atau dari mana asalnya, perlu dilakukan perbandingan catatan dari negara lain. Namun demikian, data pembanding ini seringkali tidak ada.

Baca juga: Varian Virus Corona Baru Ditemukan, Lebih Menular dan Berbahaya?

Misalnya, Public Health Wales telah mengurutkan sekitar 4.000 genom dalam seminggu terakhir, lebih banyak dari seluruh Prancis sejak dimulainya pandemi.

Prof. Ravi Gupta dari University of Cambridge juga menunjukkan bahwa bukan kebetulan bahwa mutasi multipel yang menarik juga telah terlihat di Afrika Selatan atau negara lain di mana banyak urutan genom dilakukan.

Bahkan, negara Eropa lain yang sedang mengalami mutasi cepat virus corona juga patut diperhatikan, yakni Denmark dan Belanda. Kedua negara juga memiliki sistem pengawasan yang kuat.

Ilustrasi mutasi virus SARS-CoV-2.SHUTTERSTOCK / peterschreiber.media Ilustrasi mutasi virus SARS-CoV-2.

Varian virus SARS-CoV-2 yang ditemukan sangat berbeda dan menimbulkan kekhawatiran dunia.

Ini karena mutasi varian virus melibatkan 23 mutasi terpisah, 17 di antaranya terkait dengan penyusun protein yang membentuk virus.

Ilmuwan mengatakan bahwa jika ada begitu banyak mutasi yang muncul sekaligus, itu dianggap sangat tidak biasa.

“Sinyalnya sangat tajam. Kami memiliki sejumlah besar garis keturunan atau varian yang beredar di Inggris dan melihat satu varian meningkat dengan cara yang dimilikinya, dengan kecepatan yang sangat tidak biasa,” jelas Prof Connor.

Baca juga: 9 Hal Yang Kami Ketahui Tentang Varian Baru Covid-19 di Inggris

Saat ini, para ilmuwan percaya bahwa mutasi ini telah membuat virus lebih menular, jika tidak lebih mematikan.

Judith Breuer, profesor virologi dan wakil direktur divisi infeksi dan kekebalan di University College London, mengatakan mutasi pada virus yang menghasilkan varian baru virus mungkin disebabkan oleh perubahan perilaku saja.

“Namun semua itu kini sudah diperhitungkan. Di sisi lain, peningkatan penularan varian baru virus corona ini kemungkinan besar karena perubahan biologis pada virus tersebut,” jelas Prof Breuer.

Namun, dengan munculnya varian baru virus korona SARS-CoV-2 di Inggris ada potensi penyebaran yang cepat. Kontak antarmanusia dan jarak sosial menjadi alat utama penyebaran ini, sehingga sangat penting untuk mengelola penyebarannya.

Source