Vaksin Sudah Diproduksi Massal, Tiba Tiba Muncul Varian Baru Virus Corona, Menurut Pakar

TRIBUNPEKANBARU.COM– Vaksin virus corona sudah diproduksi secara massal dan mulai diedarkan.

Sontak, berbagai negara dikejutkan dengan ditemukannya varian baru virus corona.

Sebuah fakta yang membuat banyak orang bertanya. Bagaimana dengan vaksin yang sudah dibuat.

Seperti diketahui, varian baru virus corona menyebar lebih cepat dari tipe awalnya di seluruh Inggris.

Meski demikian, para ahli memastikan efektivitas vaksin Covid-19 yang sudah mulai didistribusikan ke beberapa negara di dunia itu tidak perlu diragukan.

Baca juga: Dapatkan 4 Juta Vaksin Covid-19, Begini Proses Distribusinya untuk Masyarakat Riau

Baca juga: Anehnya, hanya Indonesia yang memesan vaksin Sinovac dari China, padahal China justru pesan buatan Inggris

Baca juga: Kapan Vaksin Covid-19 didistribusikan ke Riau? Demikian penjelasan juru bicara Satgas Covoid-19 Riau

Melissa Nolan, seorang ahli penyakit menular dan profesor di University of South Carolina, mengatakan perancang vaksin virus corona telah memperkirakan virus tersebut akan bermutasi. Mereka telah memasukkan berbagai prediksi jenis virus dalam pembuatan.

Pekerja laboratorium memeriksa vaksin virus corona COVID-19 di Sinovac, satu dari 11 perusahaan China yang disetujui untuk melakukan uji klinis terhadap vaksin virus corona potensial, di Beijing.
Pekerja laboratorium memeriksa vaksin virus corona COVID-19 di Sinovac, satu dari 11 perusahaan China yang disetujui untuk melakukan uji klinis terhadap vaksin virus corona potensial, di Beijing. (WANG ZHAO / AFP)

“Perubahan komposisi virus ini sudah diperhitungkan,” kata Nolan kepada USA TODAY, Minggu (20/12/2020).

Menurutnya, para ilmuwan yang membuat vaksin secara rutin memperhitungkan mutasi virus. Vaksin influenza musiman, misalnya. Vaksin untuk penyakit tersebut termasuk berbagai jenis virus yang sudah beredar. Termasuk memperhitungkan kemungkinan perkembangan virus lebih lanjut.

“Saat ini kami belum melihat perubahan genetik yang dramatis (virus korona),” kata Nolan.

Ogbonnaya Omenka, seorang profesor dan spesialis kesehatan masyarakat di Butler University di Indianapolis, mengatakan varian baru virus corona telah dilaporkan beredar di beberapa bagian China.

Source