Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Donald Trump berencana menutup dua kantor konsulat terakhir Amerika Serikat di Rusia karena pembatasan personel diplomatik.
Kabar ini terungkap dalam surat Kongres AS kepada Departemen Luar Negeri tertanggal 10 Desember yang disaksikan CNN.
Salah satu isi surat itu menyebutkan bahwa saat ini AS menghadapi tantangan kepegawaian akibat pembatasan personel yang telah diterapkan Rusia sejak 2017.
Untuk mengatasi masalah tersebut, mereka harus menutup dua kantor konsulat di Vladivostok dan Yekaterinburg. Sepuluh diplomat dari dua konsulat tersebut akan dipindahkan ke Kedutaan Besar AS di Moskow.
Sementara itu, 33 staf lokal di Konsulat AS di Vladivostok dan Yekaterinburg akan dipecat.
Penutupan tersebut akan menjadikan kedutaan besar di Moskow sebagai misi diplomatik terakhir Amerika Serikat di Rusia.
Hingga saat ini, belum jelas apakah penutupan akan dilakukan sebelum atau setelah presiden terpilih Joe Biden resmi menjabat pada 20 Januari 2021.
Berita ini terungkap saat ketegangan antara kedua negara meningkat setelah Rusia diduga melakukan serangan dunia maya terhadap badan-badan federal AS.
Pada Jumat (18/12), Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan pihaknya memiliki cukup bukti bahwa Rusia berada di balik serangan siber yang menghancurkan beberapa instansi pemerintah AS.
Direktur Eksekutif Tim Transisi Biden, Yohannnes Abraham, mengatakan peretasan itu menjadi perhatian besar. Biden disebut-sebut siap menjatuhkan sanksi berat kepada pihak mana pun yang melakukan serangan siber di negaranya.
Namun, di sisi lain, pemerintah Rusia membantah terlibat dalam serangan dunia maya terhadap lembaga pemerintah AS.
(din / has)