KOTA ADEN – Sedikitnya 22 orang tewas dan lebih dari 50 luka-luka dalam serangan di Bandara di Kota Aden di Yaman, seperti yang dijelaskan oleh sejumlah pejabat pemerintah.
Setidaknya ada satu ledakan tak lama setelah pesawat yang membawa perdana menteri dan anggota kabinet pemerintahan baru Yaman tiba Arab Saudi.
Di antara korban adalah sejumlah pejabat kemanusiaan dan pekerja. Namun, perdana menteri dan anggota kabinet berada dalam “hubungan yang baik”.
Baca juga: Arab Saudi Menekankan Perlunya Memulihkan Kondisi Yaman
Dikutip dari BBC IndonesiaMenteri Penerangan Yaman menuduh kelompok pemberontak Houthi melakukan “tindakan teroris pengecut”.
Baca juga: Serangan Bom Menghancurkan Bus, Tewaskan 28
Yaman telah dilanda konflik yang telah berkecamuk sejak 2015, ketika koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi melancarkan operasi militer untuk mengalahkan Houthi dan mengembalikan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi ke tampuk kekuasaan.
Konflik tersebut dilaporkan menyebabkan lebih dari 110.000 orang tewas; memicu bencana kemanusiaan terburuk di dunia yang menyebabkan jutaan orang terancam kelaparan; dan membuat negara ini semakin rentan terhadap pandemi Covid-19.
Rekaman video kejadian pada Rabu (30/12) menunjukkan ledakan besar saat penumpang meninggalkan pesawat dengan kabinet baru menuju kota Aden.
Massa yang berkumpul di dekat runway untuk menyambut para menteri langsung mengungsi diiringi asap tebal di terminal bandara. Suara tembakan terdengar beberapa saat kemudian.
Seorang koresponden kantor berita AFP melaporkan bahwa dia mendengar sedikitnya dua ledakan. Hal yang sama didengar Menteri Kerjasama Internasional Najeeb al-Awj.
Penyebabnya belum jelas, tetapi sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita Reuters, tiga mortir menghantam terminal bandara.
Sementara itu, stasiun televisi Saudi, Al-Hadath, menayangkan video yang menunjukkan rudal menghantam landasan pacu dan meledak.
Pada Agustus 2019, 36 orang tewas dalam serangan rudal yang diluncurkan oleh Houthi pada parade militer di Aden.
(amr)