Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi perdagangan pertama Selasa (22/12/20) berhenti di zona merah 0,84% ke level 6.113,89 setelah kemunculannya. regangan virus korona baru di beberapa negara di Eropa.
Faktanya, IHSG sempat mencicipi zona hijau saat berusaha bangkit di awal sesi perdagangan pertama, namun ketakutan pelaku pasar akibat ‘new corona’ ini masih tinggi sehingga aksi jual tidak bisa dihindari.
Data perdagangan mencatat investor asing melakukan net selling sebesar Rp. 390 miliar di pasar reguler saat ini dengan nilai transaksi hari ini Rp. 10,4 triliun. 168 saham tercatat naik, 309 terkoreksi, dan 142 lainnya stagnan.
Asing mencatatkan penjualan bersih saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) seharga Rp. 33 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp. 92 miliar.
Asing juga melakukan beli bersih (net buy) saham PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 74 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 45 miliar.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengumumkan ditemukannya varian baru virus korona bernama VUI 202012/01 atau dalam klaster pohon filogenetiknya (silsilah keluarga berdasarkan data genetik) yang disebut sebagai varian B.1.1.7.
Varian baru dari virus Covid-19 dikatakan memiliki kemungkinan penularan 70% lebih tinggi daripada strain aslinya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi virus ini di Denmark, Belanda, dan Australia.
Selain masalah pandemi, investor juga masih menunggu perkembangan reshuffle di dalam negeri. Sumber CNBC Indonesia Di ring 1 disebutkan, Jokowi sempat memikirkan reshuffle kabinet dalam beberapa bulan terakhir.
Jokowi disebut-sebut ‘tak tahan’ dengan kondisi saat ini. Jika muncul nama-nama profesional dan mumpuni, IHSG berpeluang untuk melangkah ke jalur positif.
TIM PENELITI CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(trp / trp)