Jakarta, CNBC Indonesia – Wuhan adalah kota tempat virus corona pertama kali dilaporkan. Kota ini memiliki jumlah kasus lebih tinggi daripada yang dilaporkan sejauh ini.
Studi dari otoritas kesehatan di Wuhan mengatakan bahwa sekitar 4,4 persen dari 11 juta penduduk setempat telah mengembangkan antibodi Corona.
Dikutip dari Prancis24, ini mewakili sekitar 480.000 infeksi COVID-19, hampir 10 kali lipat jumlah resmi 50.000 kasus di kota.
Seperti dikutip detik, Tiongkok kerap mendapat kritik terkait penanganan pandemi Corona baik dari dalam maupun luar negeri. Termasuk upaya membungkam pelapor kasus COVID-19 di awal wabah dan penundaan penanganan kasus.
Pada hari Senin, jurnalis residen Zhang Zhan dipenjara selama empat tahun karena melaporkan kondisi di dalam Wuhan selama puncak wabah virus korona.
“Perbedaan yang terungkap oleh data CDC mungkin menunjukkan potensi kasus yang tidak dilaporkan karena kekacauan pada akhir Januari dan awal Februari, ketika banyak orang yang tidak dites untuk Corona tidak diuji secara akurat untuk Covid-19,” kata Huang Yanzhong dari global. kesehatan di Council on Foreign Relations (CFR), kepada AFP.
Qin Ying, ahli serologi dari CDC mengatakan kepada AFP pada hari Rabu bahwa perbedaan data tidak hanya terjadi di China.
“Beberapa negara telah menerbitkan survei serologis serupa dan dalam kebanyakan kasus, jumlah orang dengan antibodi terhadap virus Corona beberapa kali lebih tinggi daripada jumlah kasus yang dikonfirmasi. Jadi perbedaan semacam ini adalah fenomena yang tersebar luas,” kata Qin.
CDC menambahkan bahwa hanya 0,44 persen penduduk di provinsi Hubei tengah, di luar
Wuhan, yang menunjukkan antibodi terhadap COVID-19, menunjukkan bahwa penguncian kota selama 77 hari mungkin telah membantu mencegah penyebaran Corona.
Temuan survei terhadap lebih dari 34.000 orang secara nasional yang dilakukan pada bulan April baru dirilis Senin malam.
China tidak memasukkan kasus asimtomatik dalam penghitungan resminya, yang juga dapat menjelaskan perbedaan antara total kasus yang dikonfirmasi dan jumlah sebenarnya yang terinfeksi. Jumlah total kasus di China mencapai 87.027 dengan 4.634 kematian, menurut data dari Komisi Kesehatan Nasional pada hari Rabu.
[Gambas:Video CNBC]
(hoi / hoi)