Suharso Monoarfa, Menteri Dua Rezim di Puncak Partai Ka’bah

Jakarta, CNN Indonesia –

Suharso Monoarfa dipilih secara aklamasi untuk menjadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada kongres yang digelar di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (19/12).

Ia sebelumnya menjabat sebagai Plt (Plt) Ketum PPP, mengisi posisi kosong yang ditinggalkan Romahurmuziy alias Romi yang terjerat kasus korupsi.

Suharso lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada tanggal 31 Oktober 1954. Ia merupakan alumni Institut Teknologi Bandung dan Universitas Michigan.

Ia mengawali karir politiknya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PPP periode 2004-2009 mewakili dapil Gorontalo.

Setelah satu masa jabatan, Suharso mendapat kepercayaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjabat sebagai Menteri Negara Perumahan Rakyat periode 2009-2011.

Saat itu sektor perumahan rakyat menjadi kementerian tersendiri, terpisah dari bidang pekerjaan umum.

Pada 2015 atau saat Joko Widodo terpilih kembali menjadi presiden, Suharso diangkat menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Dia memegang posisi tersebut hingga Maret 2019.

Pemberhentian Suharso sebagai anggota Wantimpres tak lain sebagai pelaksana tugas Ketua Umum PPP yang ditinggalkan Muhammad Romahurmuziy. Romi, begitu Romahurmuziy dikenal, diketahui ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi karena terlibat kasus suap.

Di tahun yang sama, Jokowi juga mengangkat Suharso sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas. Ia menggantikan Bambang Brodjonegoro yang diangkat oleh Jokowi sebagai Menteri Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset Inovasi Nasional.

PPP saat ini merupakan salah satu partai koalisi pendukung Jokowi. Pada rezim sebelumnya di pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, PPP juga berada di gerbong koalisi.

Sekarang Suharso adalah orang nomor satu di PPP, salah satu partai tertua di Indonesia. Salah satu tantangan terberat adalah mengembalikan PPP sebagai partai puncak.

Dibandingkan dua partai tertua lainnya, Golkar dan PDIP (penerus PDI), perolehan suara PPP saat ini jauh tertinggal.

PDIP memiliki 128 kursi di parlemen atau menempati posisi pertama diikuti Golkar di tempat kedua dengan 85 kursi dari total 575 kursi. PPP sendiri hanya dari 9 fraksi dengan 19 kursi di DPR RI.

(jps / sur)

[Gambas:Video CNN]


Source