Studi Baru Menemukan Pasien yang Sembuh dari Virus Corona Tidak Akan Terinfeksi Lagi!

Suara.com – Sebelumnya, orang yang sudah terjangkit virus corona Covid-19 dan sembuh tidak bisa menilai dirinya aman dan tidak akan tertular lagi.

Namun, dua penelitian medis baru menunjukkan bahwa orang yang pernah terinfeksi virus Corona sekali lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi lagi hingga 6 bulan atau lebih.

Para peneliti menemukan bahwa orang dengan antibodi dari infeksi alami memiliki risiko lebih rendah untuk terinfeksi kembali daripada mendapatkan antibodi dari vaksin.

“Mereka sangat jarang tertular virus corona Covid-19 lagi,” kata Dr Ned Sharpless, direktur Institut Kanker Nasional Amerika Serikat. Fox News.

Baca juga:
Peneliti London: Mutasi Virus Corona Dapat Memicu Lebih Banyak Kematian pada 2021

Kedua penelitian tersebut menggunakan dua jenis tes, salah satunya adalah tes darah untuk antibodi yang menempel pada virus dan membantu menghilangkannya. Hasil tes darah menunjukkan antibodi dapat bertahan selama berbulan-bulan setelah infeksi awal.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay / mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay / mohamed_hassan)

Jenis tes lain menggunakan sampel hidung dan sampel lain untuk mendeteksi virus, yang menunjukkan infeksi saat ini atau baru-baru ini.

Satu studi oleh Jurnal Kedokteran New England, juga melibatkan lebih dari 12.500 petugas kesehatan di Rumah Sakit Universitas Oxford di Inggris. Dari 1.265 orang yang awalnya memiliki antibodi virus corona, hanya 2 yang kembali positif virus corona setelah 6 bulan sejak infeksi awal.

Berbeda dengan 11.364 pekerja yang awalnya tak memiliki antibodi, 223 di antaranya dinyatakan positif virus corona dalam waktu 6 bulan.

Studi National Cancer Institute juga melibatkan lebih dari 3 juta orang yang menjalani tes antibodi dari 2 laboratorium swasta di Amerika Serikat. Hasilnya, kurang dari 1 persen orang yang semula memiliki antibodi kembali dinyatakan positif virus corona, dibandingkan dengan 3 persen orang yang tidak memiliki antibodi.

Baca juga:
Transmisi Lebih Cepat, Pemerintah Ngaku Waspada Munculnya Varian Baru Corona

Para peneliti Oxford juga melihat bahwa seseorang 10 kali lebih kecil kemungkinannya untuk terkena infeksi virus korona kedua jika mereka memiliki antibodi.

Joshua Wolf, seorang spesialis penyakit menular, mengatakan temuan itu tidak terlalu mengejutkan. Namun, antibodi itu sendiri mungkin bukan perlindungan utama tubuh terhadap virus corona. Antibodi mungkin hanya menjadi tanda bahwa bagian lain dari sistem kekebalan melawan paparan baru terhadap virus corona.

“Kami tidak tahu sampai kapan kekebalan virus corona ini bertahan. Masyarakat masih perlu melindungi diri dan mencegah infeksi ulang dengan mengikuti protokol kesehatan,” kata Joshua Wolf.

Source