Siaga Ibu, Mutasi Korona Inggris Rentan Menular ke Anak

Jakarta, CNBC Indonesia – Varian virus corona baru, VUI 202012/01, ditemukan di Inggris. Saat ini, jenis ini membuat anak-anak rentan terhadap infeksi seperti orang dewasa.

Peneliti dari Grup Penasihat Ancaman Virus Pernafasan Baru dan Muncul (NERVTAG) menyatakan bahwa varian baru ini berbeda dengan jenis virus sebelumnya. Profesor NERVTAG, Wendy Barclay, mengatakan ada perubahan cara virus memasuki sel manusia yang membuatnya rentan terhadap anak-anak.

Neil Ferguson, anggota NERVTAG dan ahli epidemiologi di Imperial College London, juga mengatakan. Ia menyatakan bahwa kecenderungan penularan virus ke anak-anak telah dilihat oleh peneliti dalam datanya.

Namun dia menambahkan bahwa mereka belum menetapkan kausalitas untuk ini. Ferguson juga menambahkan bahwa tim peneliti perlu mengumpulkan data tambahan untuk melihat varian virus apa di masa depan.

“Kami akan mengumpulkan lebih banyak data untuk melihat perilakunya ke depan,” ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/12/2020).

Varian ini 70% lebih menular daripada jenis yang sebelumnya ada di Inggris. Dengan temuan tersebut, sejumlah negara juga menutup akses perbatasan dengan Inggris dan memberlakukan pembatasan saat Natal.

Sementara itu, sebuah penelitian menyebut jenis mutasi korona baru di Inggris, VUI-202012/01, lebih menular. Ini dapat menyebabkan tingkat rawat inap dan kematian yang lebih tinggi pada tahun 2021.

Meluncurkan penelitian Pusat Pemodelan Matematika Penyakit Menular (Center for Mathematical Modeling of Infectious Diseases) di London School of Hygiene and Tropical Medicine, varian ini 56% lebih menular dibandingkan jenis lainnya. Bloomberg dan Kamar mandi medis juga menulis hal ini.

“Para peneliti, yang berfokus di tenggara, Inggris timur dan London, mengatakan masih belum pasti apakah strain yang bermutasi lebih atau kurang mematikan daripada pendahulunya,” tulis studi tersebut.

“Namun demikian, peningkatan penularan kemungkinan akan menyebabkan peningkatan besar dalam insiden, dengan rawat inap COVID-19 dan kematian diproyeksikan mencapai tingkat yang lebih tinggi pada 2021 daripada yang diamati pada 2020.”

Peneliti juga memperingatkan pemerintah Inggris itu kuncitara mereka melakukan November tidak efektif. Kecuali, sekolah dasar dan universitas juga ditutup.

“Sementara itu, tindakan pelonggaran pengendalian apa pun kemungkinan besar akan memicu ‘kebangkitan virus secara besar-besaran’,” tulis peneliti lagi.

“Ini berarti bahwa” mungkin perlu untuk mempercepat peluncuran vaksin untuk memberikan dampak yang signifikan dalam mengurangi beban penyakit yang diakibatkannya “.

[Gambas:Video CNBC]

(sef / sef)


Source