Serangan dunia maya terburuk melanda AS, menuduh Rusia sebagai dalang

Jakarta, CNN Indonesia –

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo sangat percaya diri Rusia adalah dalang di balik serangan dunia maya terburuk di negara itu.

Peretasan di AS sangat besar, karena sekitar 18.000 organisasi terinfeksi kode berbahaya (malware) dari Maret hingga Juni 2020.

Dia menjadi pejabat pemerintah AS pertama yang membuat pernyataan publik yang mengaitkan serangan dunia maya ini dengan Kremlin.

Sementara itu, Presiden Donald Trump tetap bungkam tentang kegagalan melindungi jaringan komputer publik dan swasta negara itu.

Hingga saat ini, tidak jelas apa yang dibidik peretas. Tetapi para ahli mengatakan mereka mungkin mengamati rahasia nuklir, cetak biru untuk persenjataan canggih, penelitian vaksin COVID-19, dan informasi untuk dokumen tentang pemimpin utama pemerintah dan industri.

“Kami masih mencari tahu persis apa itu, dan saya yakin beberapa di antaranya akan tetap dirahasiakan,” kata Pompeo dalam wawancara Jumat malam dengan pembawa acara bincang-bincang radio Mark Levin, Jumat malam waktu setempat (19/12). .

“Kami dapat mengatakan dengan jelas bahwa Rusia terlibat dalam aktivitas ini.”

Namun, Rusia mengatakan “tidak ada hubungannya” dengan peretasan tersebut.

Wakil sekretaris pers Gedung Putih Brian Morgenstern mengatakan Jumat (18/12) bahwa penasihat keamanan nasional Robert O’Brien mengadakan beberapa pertemuan harian dengan FBI, Departemen Keamanan Dalam Negeri dan badan intelijen untuk mencari cara mengurangi peretasan.

Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci tentang pertemuan tersebut, “tetapi yakinlah kami memiliki yang terbaik dan terpandai yang bekerja keras untuk itu setiap hari.”

Pompeo, dalam sebuah wawancara dengan Levin, mengatakan Rusia termasuk dalam daftar “orang yang ingin merusak cara hidup kita, republik kita, prinsip-prinsip dasar demokrasi kita. … Anda lihat berita hari ini mengenai upaya mereka di dunia maya. Kami sudah lama sekali melihatnya, “katanya.

Para ahli mengatakan tidak ada cukup tim pemburu ancaman yang terampil untuk mengidentifikasi semua kemungkinan sistem sektor pemerintah dan swasta yang telah diretas.

(ex)

[Gambas:Video CNN]


Source