Semesta Kecil Jagad Besar – rmolbanten.com

RMOLBANTEN Ketika saya melihat kelap-kelip bintang di langit pada malam hari, saya menyadari bahwa saya sedang melihat Gede Universe atau makrokosmos alias alam semesta besar yang tidak mengenal batas maksimum.

Ketika saya melihat bebatuan yang tergeletak di permukaan bumi pada siang hari, saya menyadari bahwa saya sedang melihat benda-benda yang terdiri dari atom yang terdiri dari proton, elektron, dan neutron sebagai bagian dari Small Universe alias mikrokosmos atau alam semesta kecil tanpa batas minimal. .

Sambil memandangi bintang-bintang di langit dan bebatuan di marcapada, saya dibawa ke alam kebijaksanaan Semesta Kecil, yang tersirat dalam kisah Dewa Ruci.

Ketidakterbatasan Semesta Besar dan Alam Semesta Kecil membuatku menyadari bahwa aku hanyalah makhluk hidup yang tidak berdaya, jadi itu sama sekali tidak ada artinya di alam semesta yang besar dan kecil tanpa batas.

Sebuah alam semesta yang sangat besar dan kecil sama sekali tidak terpengaruh oleh keberadaan atau
non-eksistensi pribadi saya yang sama sekali tidak berarti bagi alam semesta.

Saya sakit atau tidak sadar, bahkan jika saya meninggal, sama sekali tidak berpengaruh pada makrokosmos atau mikrokosmos.

Saya mati, bumi terus mengorbit matahari di galaksi Bima Sakti, sementara elektron terus mengitari proton dan neutron di setiap atom di planet Bumi.

Segala sesuatu yang terjadi pada Semesta Gede dan Semesta Kecil pada intinya selalu membuat saya menyadarinya. ojo dumeh dan eling lan waspodo dalam menjalankan jihad al nafs untuk menaklukkan nafsu murka saya sendiri.

Sebagai pengatur diri agar selalu bijak dan bijak, penuh kerendahan hati, sementara sesama gusti dalam perjalanan hidup penuh gejolak dan debu, bertabur keringat, air mata dan darah di planet bumi yang hanya berukuran kecil. butiran pasir di tengah jutaan benda langit yang berkeliaran di alam semesta bahkan hingga hari ini. diyakini sebagai multiverse. [dzk]

Source