Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak duo saham emiten ritel Lippo Group, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), berhasil menjadi pemenang teratas pada sesi I hari ini, Kamis (22/4/2021).
Sebaliknya, saham emiten tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) dan emiten media dan teknologi Grup Emtek PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) malah ambruk menjadi top loser.
Setelah menguat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya kembali terpuruk hari ini. IHSG turun 0,16% menjadi 5.983,78 pada penutupan sesi perdagangan pertama, Kamis (24/2).
Berdasarkan data BEI, 172 saham naik, 268 saham turun dan 189 saham stagnan, dengan nilai transaksi Rp 4,95 triliun dan volume perdagangan 9,55 miliar saham.
Investor asing di pasar saham meninggalkan Indonesia dengan rekor penjualan asing bersih Rp 197,61 miliar di pasar reguler. Sedangkan asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 26,72 miliar.
Berikut 5 saham yang naik dan turun di sesi I hari ini (24/2).
Peraih Teratas
-
Matahari Putra Prima (MPPA), saham + 19,57% menjadi Rp 825, transaksi Rp 97,2 miliar
-
Matahari Department Store (LPPF), + 14,94% menjadi Rp 1.770, transaksi Rp 76,1 Miliar
-
ICTSI Jasa Prima (KARW), + 11,43% menjadi Rp 117, transaksi Rp 5,0 Miliar
-
Triputra Agro Persada (TAPG), + 7,69% menjadi Rp 770, transaksi Rp 381,7 Miliar
-
Sidomulyo Selaras (SDMU), + 6,78% menjadi Rp63, transaksi Rp 5,2 miliar
Pecundang Teratas
-
DMS Propertindo (KOTA), saham -6,54%, menjadi Rp. 286, transaksi Rp. 208,5 miliar
-
Sri Rejeki Isman (SRIL), -5,71% menjadi Rp 165, transaksi Rp 25,5 miliar
-
Elang Mahkota Teknologi (EMTK), -4,18% menjadi Rp2.290, transaksi Rp70,1 miliar
-
Lotte Chemical Titan (FPNI), -4,13% menjadi Rp 232, transaksi Rp 8,1 miliar
-
Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), -4,07% menjadi Rp 2.120, transaksi Rp 22,6 Miliar
Berdasarkan data di atas, dua saham emiten ritel dan department store Lippo Group, MPPA dan LPPF berada di peringkat pertama dan dua top gainer di sesi pertama ini.
MPPA naik 19,57% menjadi Rp 825 / saham dengan nilai transaksi Rp 97,2 miliar. Dalam seminggu MPPA telah melonjak 22,22%, sedangkan dalam sebulan telah melonjak 240,91%.
Sedangkan ‘kakak’, LPPF, naik 14,94% menjadi Rp 1.770 / saham dengan nilai transaksi Rp 76,1 miliar.
LPPF berhasil rebound sore ini, setelah kemarin (21/4) terkoreksi 0,96% menjadi Rp 1.540 / saham.
Dalam seminggu LPPF melesat 17,22%, sedangkan dalam sebulan melesat 25,53%.
Sedangkan emiten tekstil SRIL merugi yaitu 5,71% menjadi Rp 165 / saham. Dengan ini SRIL sudah mereda selama tiga hari berturut-turut, atau sejak Selasa (20/4).
Dalam seminggu, SRIL telah surut 9,84% dan sebulan telah jatuh 22,90%.
Terbaru, Sritex mengalami penurunan laba bersih sebesar 2,65% secara tahunan (year on year / YoY). Laba bersih yang tercatat dalam laporan keuangan tahun 2020 adalah Rp. US $ 85,32 juta (Rp1,19 triliun dengan asumsi kurs Rp14.000 / US $) dari sebelumnya US $ 87,65 juta pada akhir 2019.
Penurunan laba bersih terjadi di tengah peningkatan pendapatan perusahaan. Pertumbuhan pendapatan tercatat sebesar 8,52% YoY menjadi US $ 1,28 miliar (Rp 17,95 triliun) pada akhir Desember 2020, dari US $ 1,18 miliar pada akhir periode yang sama tahun sebelumnya.
Mirip dengan SRIL, saham emiten kendaraan investasi itu milik taipan Eddy K. Sariaatmadja EMTK turun 4,18% menjadi Rp 2.290 / saham menjadi Rp 70,1 miliar. Praktisnya, dengan EMTK ini telah terbenam di zona merah selama empat hari berturut-turut.
Dalam seminggu terakhir EMTK turun 10,20%, sedangkan dalam sebulan turun 6,15%.
Baru-baru ini, salah satu raksasa ride hailing di Asia Tenggara Grab Holdings Inc. alias Grab resmi menjadi pemegang saham Emtek. Grab membeli 4,6% saham Emtek melalui Holding Inc.
Grab memanfaatkan skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement yang digelar Emtek pada akhir Maret lalu. Dari total private placement sebesar Rp 9,2 triliun, Grab menyuntikkan modal dengan membeli saham baru Emtek senilai Rp 4 triliun.
Dengan masuknya Grab ke Emtek, maka akan mengembangkan peluang bisnis baru di sektor digital dan media, termasuk di bidang layanan kesehatan. Baru-baru ini Emtek juga melakukan private placement untuk memperkuat permodalan dalam mengembangkan bisnis, khususnya di bidang tersebut.
TIM PENELITI CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(adf / adf)