Risma dan Susi Pudjiastuti masuk ke kabinet reshuffle, cocok?

Memuat …

JAKARTA – Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dianggap cocok untuk masuk dalam jajaran menteri jika perombakan kabinet dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pengamat politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, menilai Risma tepat menggantikan Juliari Batubara sebagai menteri sosial (mensos). “Kebetulan dia kader PDIP. Tapi saya lihat sosoknya, bukan dari latar belakang partai,” kata Emrus Sihombing. SINDOnews, Minggu (20/12/2020).

(Baca: Ridwan Kamil Serang Mahfud MD, Ada Kaitannya dengan Reshuffle Kabinet?)

Emrus mencontohkan Risma berhasil menutup lokalisasi prostitusi Dolly Gang dengan cukup lancar. “Dia menangani tidak hanya dieliminasi, tapi dia menangani semua orang yang bekerja di sana. Jadi mereka memiliki kesadaran yang tinggi, artinya Bu Risma adalah orang yang peduli dengan masalah sosial,” ujarnya.

Kemudian, kata dia, Risma adalah orang yang sangat sederhana, dan tidak menjaga jarak dengan orang lain. Sebagai Wali Kota Surabaya, Emrus melihat Risma sangat melayani masyarakat. “Ia mengubah budaya kerja PNS di Surabaya dari raja kecil menjadi budaya pelayanan,” ujarnya.

Karenanya, ia menilai Risma mampu menyelesaikan masalah bantuan sosial (bansos) di Kementerian Sosial (Kemensos) sekaligus membangun karakter PNS di Kementerian Sosial. Selain Risma, Emrus menilai Susi Pudjiastuti layak menjalankan tugasnya kembali sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo.

(Baca: Reshuffle Hebat, AHY Dinilai Peluang Masuk Kabinet)

“Saya rasa Bu Susi Pudjiastuti senang karena untuk bangsa dan negara dia berani tegas dan punya program untuk menangkap kapal nelayan,” kata Direktur Eksekutif Emrus Corner Institute.

Emrus menilai Susi Pudjiastuti tidak mengejar kekuasaan. Sebab, Susi dianggap sudah selesai dengan dirinya sendiri. “Tapi demi bangsa dan negara, saat kenegaraan memanggil melalui Presiden, saya kira Susi Pudjiastuti sebagai negarawan pasti akan menerimanya demi bangsa dan negara,” pungkasnya.

Isu perombakan kabinet kembali menguat setelah dua menteri pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin terjerat kasus korupsi dan mendekam di sel tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Peristiwa ini menguatkan dalil mendesak perombakan kabinet selain alasan kinerja sejumlah menteri. memble.

(muh)

Source