Risma akhirnya menerima tawaran Menteri, Whisnu otomatis menjadi walikota

Surabaya

Walikota Surabaya Tri Rismaharini diangkat Jokowi sebagai Menteri Sosial (Mensos) menggantikan Juliari Batubara yang tersandung kasus korupsi bansos COVID-19. Sebelumnya, Jokowi dikabarkan telah menawarkan kursi menteri kepada Risma di awal masa kepemimpinan kedua. Namun saat itu Risma menolak, karena masih memiliki hutang yang menyebabkan warga Surabaya.

Di akhir masa pensiunnya, Risma kembali digosipkan menjadi Menteri Sosial. Namun hingga Rabu (16/12), Risma secara diplomatis menjawab bahwa menjadi menteri memiliki tanggung jawab yang berat.

Menurut pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam, momentum yang tepat bagi Risma di akhir masa jabatannya di Surabaya. Pasalnya, kedua calon walikota tersebut bisa naik ke jenjang berikutnya menjadi menteri sebagai panggung politik baru di tingkat nasional.

“Tentu ini ujian pertama, jika kinerjanya bagus, positif dan respon pasar bagus, maka dia akan mendapat tempat di kancah politik nasional,” kata Surokim saat dihubungi. detikcom, Selasa (22/12/2020).

Begitu juga jika Risma tidak berhasil, panggung politik nasional akan redup. Namun melihat ciri khas Risma sebagai pekerja keras yang suka berkiprah di lapangan, Jokowi akan disukai Jokowi dalam mengemban amanah tersebut.

“Risma memiliki kapasitas karena lugas dan taktis di lapangan. Ia hanya ingin memastikan bahwa pembangunan Surabaya berkelanjutan agar bisa meneruskan apa yang telah dirintis. Kali ini keinginannya tercapai dengan penerus Wali Kota. Surabaya sesuai dengan yang dia inginkan, ”jelasnya.

Menurut Surokim, Risma mungkin merasa Surabaya bukan lagi beban. Hingga akhirnya pasrah ditugaskan oleh partai sebagai Menteri Sosial untuk naik ke tingkat nasional.

Source