Ridwan Kamil Tidak Akan Disuntik Dengan Vaksin Yang Dibeli Pemerintah, Ini Alasannya

Bandung

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan tidak akan disuntik vaksin COVID-19 Sinovac yang dibeli pemerintah pusat. Ini karena dia telah disuntik dengan vaksin yang saat ini sedang diuji.

Seperti diketahui, saat ini ada dua jenis vaksin COVID-19 yang beredar di Indonesia. Yang pertama adalah vaksin dari Biofarma yang saat ini sedang diujicobakan, dimana Ridwan Kamil sebagai relawan dan yang kedua adalah vaksin yang dibeli oleh pemerintah pusat.

“Vaksin itu dibagi dua, langsung dan satu di Biofarma. Saya sendiri setelah berkonsultasi dengan Pak Doni bahwa vaksin itu tidak diperbolehkan lagi, saya khawatir akan tercampur dengan vaksin yang sudah diuji di Biofarma,” kata pria tersebut. yang akrab disapa Kang Emil di Makodam III Siliwangi, Jalan Aceh, Kota. Bandung, Senin (28/12/2020).

Sebagai gantinya, kata Kang Emil, sejumlah tokoh hingga Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum yang akan disuntik vaksin yang dibeli pemerintah pusat.

“Bisa saja tokoh Jabar akan mencontoh Presiden, mulai dari Wakil Gubernur dan pejabat lain yang ditunjuk, kemudian yang lain mengikuti,” ujarnya.

Soal vaksinnya sendiri, Emil mengatakan Jabar membutuhkan 67 juta dosis vaksin. Pihaknya pun sudah menyampaikan ke pemerintah pusat terkait soal ini.

Selain itu, sembari menunggu ketersediaan vaksin, Pemprov Jabar sedang mempersiapkan fasilitas lain mulai dari tempat suntikan hingga tenaga kesehatan yang akan menyuntikkan vaksin ke masyarakat.

“Soal vaksin, kita sudah hitung Jabar membutuhkan sedikitnya 67 juta dosis vaksin. Sekitar 1.000 puskesmas dan 90 rumah sakit sudah siap, mereka sudah dilatih pemberian vaksin yang kemungkinan akan dilaksanakan pada minggu ketiga Januari, “kata Kang Emil.

(dir / mso)

Source