Jakarta –
Isu perombakan Kabinet Indonesia Maju semakin populer setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar one on one meeting dengan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin. Dalam waktu dekat, Jokowi dikabarkan akan memanggil beberapa calon menteri ke Istana.
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan Jokowi akan memperkenalkan calon menteri kepada publik. Namun, waktu akan ditentukan oleh Jokowi.
“Tentu akan dikenalkan ke publik oleh Presiden, yang waktunya menyesuaikan dengan waktu Presiden, bisa pagi atau sore hari,” kata Budi melalui pesan singkat, Senin (21/12/2020).
Di awal pembentukan Kabinet Indonesia Maju pada Oktober 2019, sejumlah tokoh juga dikenalkan dengan dipanggil ke Istana. Kabinet ini diumumkan Jokowi pada 23 Oktober 2019.
Pada Senin (21/12), sekitar pukul 10.00 WIB hingga tengah hari, Jokowi bertemu dengan Ma’ruf di Istana Merdeka, Jakarta.
Juru Bicara Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Masduki Baidlowi, mengatakan pertemuan antara Presiden dan Wakil Presiden untuk membahas situasi saat ini, bisa jadi soal perombakan.
“Iya banyak isu terkait pergantian menteri dan macam-macamnya, saya tidak tahu, karena tidak ada penjelasannya,” kata Masduki, Senin (21/2).
Masduki mengatakan pertemuan Jokowi-Ma’ruf Amin tidak melibatkan jajaran menteri. Jokowi dan Ma’ruf Amin melakukan pertemuan intensif bersama.
“Tidak (dengan menteri), kalau itu pembicaraan Pak Jokowi dan Wakil Presiden,” kata Masduki.
Isu perombakan Hal ini makin kencang saat Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap OTT KPK terkait dugaan suap ekspor benih ikan. Menteri Sosial RI Juliari Batubara ditangkap oleh KPK sekitar 2 minggu kemudian. Juliari diduga terlibat korupsi dana bansos Corona.
Sejumlah parpol, seperti PPP dan NasDem, menyarankan agar Jokowi melakukannya perombakan secepatnya sebelum pergantian tahun 2020. Parpol pendukung Jokowi tidak menginginkan kursi menteri kosong karena bisa menghambat kinerja kementerian.
“Jika Anda melihat situasi saat ini, perombakan adalah suatu kebutuhan. Setidaknya sebelum tahun 2020 berakhir semua pos kementerian telah terisi sehingga pada tahun 2021 dapat segera terlaksana lagu lagi dengan program menterjemahkan visi dan misi presiden, ”kata PPP Wasekjen Achmad Baidowi.
(jbr / ibh)