Memuat …
Berbicara pada acara yang menandai 100 tahun sejak berdirinya badan intelijen luar negeri (SVR) Rusia, Putin mengatakan badan tersebut dan dinas keamanan lainnya merupakan jaminan penting bagi “pembangunan berdaulat, demokratis dan independen” Rusia. (Baca: AS Siap Jika Iran Ingin Menanggapi Kematian Jenderal Soleimani)
Beberapa peneliti dunia maya internasional mengklaim bahwa SVR Rusia diduga berada di balik serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap sistem komputer pemerintah AS yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters minggu lalu.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada hari Jumat bahwa Rusia bertanggung jawab atas serangan itu. Kremlin selalu membantah keterlibatan Moskow dalam serangan dunia maya di Barat. Kremlin menegaskan bahwa Rusia tidak ada hubungannya dengan serangan terbaru itu.
Putin mengatakan pada acara yang juga menandai Hari Pekerja Layanan Keamanan, bahwa penting untuk terus mengembangkan kerja badan kontraintelijen.
“Saya tahu apa yang saya bicarakan di sini,” kata Putin, mantan agen KGB, dalam komentar yang dibagikan di situs Kremlin, seperti dikutip Reuters, Senin (21/12/2020). “Dan saya sangat menghargai operasi profesional sulit yang telah dilakukan.”
“Perhatian paling serius harus diberikan pada keamanan informasi, untuk memerangi ekstremisme dan memerangi korupsi,” kata Putin. (Baca juga: Dulu Rahasia, Kini Hiasan Natal Dijual Terbuka di Arab Saudi)
Dia juga mengatakan kepada anggota agensi untuk memberi perhatian khusus pada risiko yang ditimbulkan oleh konflik “yang membara” di dekat perbatasan negara.
Bentrokan kembali terjadi antara Armenia dan Azerbaijan terkait perjuangan untuk wilayah Nagorno-Karabakh meskipun ada gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia. Protes anti-pemerintah mingguan juga berlanjut di Belarus.
“Saya berharap Badan Intelijen Luar Negeri akan terus menanggapi secara fleksibel konteks internasional yang sangat berubah, secara aktif berpartisipasi dalam mengidentifikasi dan menetralkan potensi ancaman terhadap Rusia, dan meningkatkan kualitas bahan analisisnya,” kata Putin.
(mnt)