Seperti yang sudah saya sampaikan, saya akan menjadi orang pertama yang menerima vaksinasi di Indonesia.
Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo kembali menegaskan kesediaannya menjadi orang Indonesia pertama yang menerima vaksinasi COVID-19 setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat.
“Seperti yang sudah saya sampaikan, saya akan menjadi orang pertama yang mendapat vaksinasi di Indonesia,” kata Presiden saat memberikan bantuan modal senilai Rp2,4 juta kepada masing-masing pedagang di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Hal itu disampaikan Kepala Negara untuk meyakinkan masyarakat, termasuk para pedagang, tentang keamanan vaksin COVID-19.
“Untuk menunjukkan bahwa divaksinasi bukan masalah besar. Artinya setelah divaksinasi kita akan normal kembali,” tandasnya.
Untuk menciptakan komunitas kawanan, hampir 70 persen atau 182 juta penduduk Indonesia harus divaksinasi, tegasnya.
Sehingga perlu waktu untuk melakukan vaksinasi secara nasional, tandasnya.
BPOM masih menunggu hasil uji klinis vaksin COVID-19 dan data dari Sinovac Biotech China sebelum mengeluarkan otorisasi vaksin, kata Ketua Komite Kerja Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto.
“Kami optimistis BPOM segera menerbitkan izin penggunaan darurat, dan saat ini masih menunggu data dari Sinovac serta hasil uji klinis yang dilakukan di Bandung (Jawa Barat) dan Brazil yang dijadwalkan selesai pada 15 Desember,” serentak Hartarto, serentak. kata Menko Perekonomian, di sela-sela acara Bisnis Indonesia Award 2020 di Jakarta, Senin (14/12).
Hartarto menuturkan, ketersediaan 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 diharapkan muncul sebagai game changer untuk memangkas penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19) dan mendorong pemulihan ekonomi.
Angka kesembuhan COVID-19 di Indonesia saat ini telah mencapai 82,21 persen, lebih tinggi dari rata-rata global, menunjukkan bahwa penanganan pandemi di tanah air telah berjalan ke arah yang benar.
Pada tahun 2021, Indonesia akan menerima 1,8 juta dosis vaksin COVID-19 yang siap diberikan, sedangkan pada Desember 2020, 15 juta dosis vaksin lagi akan tiba dalam bentuk bahan baku untuk diproses lebih lanjut oleh produsen vaksin milik negara, Bio. Farma untuk produksi.
Berita terkait: Indonesia Percepat Uji Klinis Vaksin Merah Putih: Menteri
Berita terkait: Presiden di baris pertama vaksinasi COVID-19 buktikan keamanan: MP
Menutup
DIEDIT OLEH INE