PKS yang mengkritik Budi Gunadi selaku Menteri Kesehatan, mengklaim banyak petugas kesehatan yang mempertanyakan keputusan tersebut

Jakarta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan (Menkes). Ketua DPP PKS Gamal Albinsaid menilai Jokowi mengambil risiko karena Budi tidak memiliki latar belakang di bidang kesehatan.

Gamal awalnya menjelaskan bahwa negara yang memiliki menteri kesehatan tidak memiliki latar belakang kesehatan seperti yang terjadi di Singapura hingga Amerika Serikat (AS). Diketahui, Gamal juga seorang dokter.

“Bahwa banyak negara lain juga memiliki menteri kesehatan yang bukan berasal dari Latar Belakang kesehatan. Misalnya di Australia, Singapura, dan banyak negara lain termasuk Inggris, Jepang, Amerika, Belanda, juga dipimpin oleh non dokter, “kata Gamal dalam acara D’Rooftalk:” Membaca Strategi Jokowi Memilih Menteri “, Rabu (23/12/2020).

Gamal menilai, banyak petugas kesehatan yang mempertanyakan keputusan Jokowi. Ia kemudian berbicara tentang potensi tenaga kesehatan yang bisa mengisi posisi Menteri Kesehatan.

“Boleh saja di masyarakat bawah, pertama kali juga banyak pertanyaan dari petugas kesehatan apakah memang tidak ada satu pun diantara jutaan tenaga kesehatan yang layak menjalankan fungsi ini di Kementerian Kesehatan. persepsi dan pertanyaan dari petugas kesehatan di bawah ini, ”ujarnya.

Menurut Gamal, latar belakang ilmu itu penting. Dia meminta pemerintah menjelaskan alasan memilih Budi menjadi Menteri Kesehatan.

“Karena Latar Belakang Pengetahuan menjadi penting, tetapi perspektif selanjutnya saya pahami secara logis karena di beberapa negara maju mereka mulai berpisah. Tapi konteksnya, pemerintah harus menjelaskan kenapa memilih dia dan kenapa tidak memilih tenaga kesehatan yang paham betul masalahnya, ”ujarnya.

Gamal mengatakan, Budi perlu melakukan adaptasi di Kementerian Kesehatan karena bukan berasal dari petugas kesehatan. Menurut Gamal, tugas berat Budi adalah melakukan reformasi sistem pelayanan kesehatan saat wabah Corona terjadi.

“Karena ketika memilih seseorang yang bukan tenaga kesehatan dia membutuhkan waktu untuk adaptasi, lalu bagaimana dia bisa memasuki budaya sistem yang ada, kita sekarang memiliki tuntutan besar bagaimana dia mampu mereformasi sistem pelayanan publik kita untuk mengatasi masalah pandemi, “dia menjelaskan.

Source