Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara tentang komunikasi publik di Indonesia melalui media sosial (medsos). Jokowi berharap media sosial dipenuhi konten yang keren dan teduh di tengah pandemi Corona (COVID-19).
Hal itu diungkapkan Jokowi saat membuka Kongres PPP IX yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (18/12/2020). Jokowi berbicara di depan kader PPP yang juga dihadiri oleh Plt Ketum PPP Soeharso Monoarfa dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md.
“Dengan konektivitas offline dan online yang semakin efektif, kami dapat meningkatkan komunikasi antar mukmin di seluruh Indonesia, di seluruh negeri, untuk menyebarkan Islam. wasathiyah, menebar kesejukan dan perdamaian, menumbuhkan toleransi dalam kebhinekaan dan kebhinekaan, serta memperkuat persatuan dalam kebhinekaan, ”kata Jokowi.
Menurut Jokowi, konektivitas yang terkoneksi ke seluruh pelosok tanah air dapat menebar inovasi untuk mengakselerasi kualitas sumber daya manusia. Tujuannya adalah untuk menghadapi tantangan dunia yang sedang berubah.
“Dan melalui konektivitas fisik dan digital, kita bisa berbagi pengalaman di daerah berkembang, di desa berkembang. Ada 514 kabupaten / kota, 34 provinsi, 75 ribu desa yang tersebar di seluruh nusantara. Kita bisa menginspirasi berbagai cara untuk mengembangkan inovasi. Dan kita bisa “Mengakselerasi kualitas sumber daya manusia di seluruh pelosok nusantara. Untuk menghadapi dunia yang saat ini penuh dengan perubahan, persaingan, hipersaingan, antar negara antar perusahaan, antar individu memang harus kita ikuti dari hari ke hari, ”ujarnya.
Oleh karena itu, Jokowi meminta kepada seluruh anak Indonesia untuk mengisi jejaring ini baik di media sosial maupun portal lainnya dengan hal-hal yang bermanfaat. Tolak berita hoax dan tutup perkataan yang mendorong kebencian.
“Kita harus mengaktifkan penggunaan infrastruktur untuk hal positif ini agar ruang ini tidak diisi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kita harus aktif mengisi pemberitaan di media sosial dengan naungan, kesejukan, dan kita juga harus mengklarifikasi berita yang tidak benar, berita hoax., Dan menutup sekian banyak ujaran kebencian untuk kita hormati dan hormati sesama warga negara, sesama dan tanah air, ”ujarnya.
“Lembaga pendidikan negeri dan pesantren tersebar di seluruh pelosok tanah air, data yang saya miliki ada 28 ribu pesantren. Kita harus saling berbagi, saling bekerjasama, untuk memperkuat landasan Pancasila di kalangan santri dan santri. Untuk memperluas ilmu dan meningkatkan keterampilan untuk pelajar dan mahasiswa. Siswa kami memiliki karakter Indonesia yang kuat, “lanjut Jokowi.
Jokowi kembali berbicara tentang kesejukan saat pandemi di momen yang berbeda, di halaman berikutnya: