Jakarta, CNN Indonesia –
Beberapa tipe obat pereda demam dapat menyebabkan peningkatan gula darah. Namun, orang dengan diabetes hanya penggunaan obat penurun panas jangka pendek yang diperbolehkan.
“Secara umum dan dalam jangka pendek, obat-obatan [penurun] panas seperti ibuprofen dan parasetamol aman untuk DM [diabetes melitus], tidak berpengaruh pada kadar gula darah, ”kata Ketua Perhimpunan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Profesor Ketut Suastika. Antara. Tapi, dengan catatan, obat tersebut hanya digunakan untuk pengobatan sementara.
Menggunakan steroid atau yang memiliki efek anti-inflamasi yang kuat dapat meningkatkan kadar gula darah. Maka dari itu, penderita diabetes perlu waspada dan berkonsultasi ke dokter sebelum minum obat.
Mengutip WebMDBeberapa obat bebas yang digunakan untuk mengobati gejala demam dapat memengaruhi kadar gula darah. Salah satunya ibuprofen yang dapat meningkatkan efek hipoglikemik insulin. Ada juga dekongestan seperti fenilefrin dan pseudoefedrin, serta aspirin dalam dosis besar.
Pasien diabetes yang mengonsumsi obat lixisenatide juga harus mematuhi aturan waktu penggunaan obat jenis ini.
Konsumsi parasetamol hanya bisa dilakukan minimal empat jam setelah mengonsumsi lixisenatide. Pasalnya, lixisenatide yang diberikan satu hingga empat jam sebelum parasetamol akan menurunkan absorpsi obat penurun demam.
Orang dewasa umumnya dapat meminum satu atau dua tablet parasetamol dengan dosis 500 miligram setiap empat hingga lima jam. Namun, Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 4 gram atau 8500 miligram tablet dalam waktu 24 jam.
Saat pandemi Covid-19, Suastika mengingatkan para penderita diabetes untuk mematuhi tata tertib kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker (terutama saat keluar rumah), dan menjaga jarak.
Penderita diabetes juga disarankan untuk lebih sering memantau gula darah, mengenali peningkatan beban glikemik, asupan makanan sehat yang cukup, aktivitas fisik, serta menjaga stabilitas jantung dan ginjal.
(asr)
[Gambas:Video CNN]