KOMPAS.com – Menjelang akhir tahun 2020, dunia masih dalam bayang-bayang pandemi virus corona penyebab penyakit Covid-19.
Banyak negara bahkan telah dilanda gelombang kedua Covid-19 dengan mencatatkan kasus harian berkali-kali.
Hingga Sabtu (26/12/2020), berdasarkan catatan Worldometer, virus corona telah menginfeksi 80.193.196 orang dengan 1.756.935 kematian dan 56.459.425 pasien dinyatakan sembuh.
Tercatat terdapat 21.976.836 kasus aktif, dengan rincian 95 persen dalam kondisi sedang dan 0,5 persen kritis atau dalam kondisi serius.
Baca juga: [POPULER TREN] 7 Gejala Terkait Varian Virus Corona Baru | Apakah CPNS yang jatuh bisa diganti dengan CPNS lain?
1. Amerika Serikat
Total kasus: 19.209.304
Sembuh: 11.257.591
Meninggal: 338.263
2. India
Total kasus: 10.169.818
Sembuh: 9.739.382
Meninggal: 147.379
3. Brasil
Total kasus: 7.448.560
Sembuh: 6.459.335
Meninggal: 190.515
4. Rusia
Total kasus: 2.992.706
Sembuh: 2.398.254
Meninggal: 53.659
5. Prancis
Total kasus: 2.547.771
Sembuh: 2.295.889
Meninggal: 62.427
Baca juga: Ramai Sosial Media, Apa Antigen Rapid Test Harus Ada di Stasiun? Demikian penjelasan KAI
Varian baru Covid-19 dilaporkan di Prancis
Prancis telah mengonfirmasi kasus pertama dari varian baru virus korona yang baru-baru ini diidentifikasi di Inggris.
Meluncurkan BBC, Jumat (25/12/2020), Kementerian Kesehatan Prancis menyebut orang itu warga negara Prancis di City of Tours yang tiba dari London pada 19 Desember 2020.
Kementerian menambahkan bahwa orang tersebut tidak memiliki gejala dan saat ini dalam isolasi diri.
Kasus tersebut terkonfirmasi setelah pria tersebut menjalani pemeriksaan di rumah sakit pada 21 Desember 2020.
Pembatasan perjalanan
Munculnya varian virus korona baru di Inggris telah memicu pembatasan perjalanan dengan puluhan negara.
Prancis menutup perbatasannya pada Minggu (20/12/2020), namun mengakhiri larangannya pada Rabu (23/12/2020) dengan meminta hasil tes negatif sebelum melakukan perjalanan.
Baca juga: Peringatan WHO tentang Varian Virus Corona Baru yang Lebih Menular
Ribuan pengemudi truk menghabiskan Hari Natal di atas kendaraan mereka di Kent menunggu untuk menyeberangi Selat Inggris.
Menurut data Nextstrain yang telah memantau kode genetik sampel virus di seluruh dunia, kasus di Denmark hingga Singapura juga datang dari Inggris.
Penyebab meningkatnya kasus
Varian baru, yang pertama kali terdeteksi di Inggris pada bulan September, menjadi kambing hitam untuk peningkatan tajam dalam jumlah positif dalam beberapa pekan terakhir di London, Inggris bagian timur dan Inggris tenggara.
Berdasarkan perkiraan Kantor Statistik Nasional (ONS), sekitar dua pertiga orang yang dites positif di daerah ini memiliki varian baru Covid-19.
Varian baru virus korona ini dikatakan lebih cepat 40-70 persen, namun tidak lebih mematikan.
Sekarang, sebagian besar Inggris tenggara, termasuk London, sekarang berada di bawah pembatasan baru yang lebih ketat.
Baca juga: Varian Virus Corona Baru Ditemukan di Inggris, Diduga Lebih Menular