Jakarta, CNN Indonesia –
Israel rencana penyelenggaraan pemilihan umum sekitar Maret tahun depan setelah pemerintah gagal mengesahkan rapat perencanaan anggaran 2020-2021 pada tengah malam Selasa (22/12).
Pemilu kali ini merupakan yang keempat kalinya digelar Israel dalam dua tahun terakhir.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan lawan koalisinya yang berkuasa, Benny Gantz, saling menyalahkan atas runtuhnya pemerintah berusia tujuh bulan itu.
“Partai Biru dan Putih (Partai Gantz) keluar dari perjanjian (untuk mengubah perjanjian koalisi asli) untuk menyeret Israel mengadakan pemilihan yang tidak penting selama krisis virus korona ini,” kata Netanyahu pada Sabtu pekan lalu.
“Kami tidak ingin pemilu dan kami menolaknya, tetapi kami tidak takut menghadapi pemilu karena kami akan menang!” kata Netanyahu.
Sementara itu, Gantz menuding Netanyahu terlalu sibuk menangani tuduhan korupsi yang menyeretnya menjauh dari memprioritaskan kepentingan publik.
Gantz menuduh Netanyahu menyeret orang Israel ke dalam periode ketidakpastian.
“Saya menyesal bahwa PM disibukkan dengan persidangannya, dan bukan untuk kepentingan publik. Dia siap menyeret seluruh negeri ke dalam masa ketidakpastian, alih-alih memastikan stabilitas ekonomi dan rehabilitasi ekonomi,” kata Gantz seperti dikutip. CNN.
Setelah kubu Netanyahu dan Gantz gagal memenangkan mayoritas dalam tiga pemilihan sebelumnya, keduanya setuju untuk bergabung dengan koalisi yang dipimpin oleh perdana menteri pada bulan April.
Dalam kesepakatan yang disepakati oleh Netanyahu dan Gantz, keduanya sepakat untuk merotasi kursi perdana menteri di antara keduanya.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Netanyahu akan menjabat sebagai PM terlebih dahulu dan kemudian memberi jalan bagi Gantz untuk menjadi PM setelah 18 bulan pemerintahan.
Namun, parlemen Israel runtuh sebelum 18 bulan setelah gagal menyetujui rencana anggaran.
Sementara itu, pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, mengaku kecewa dengan pemerintahan Netanyahu karena tidak bisa mengantisipasi kegagalan pemungutan suara anggaran di parlemen.
Pada pertemuan di Knesset, parlemen Israel, Lapid menyerang Netanyahu.
“Pak Perdana Menteri, siapa yang bercanda di sini? Anda tidak peduli dengan mutasi virus corona baru. Anda hanya peduli dengan rotasi (jabatan perdana menteri),” kata Lapid.
Lapid sebelumnya berkampanye dengan Gantz untuk mengalahkan Netanyahu dalam pemilu. Namun, dia menarik dukungan dari Gantz setelah menteri pertahanan Israel bergabung dengan koalisi Netanyahu.
(rds / evn)
[Gambas:Video CNN]