Pemerintah Merancang ‘Kota Terlarang’ di Ubud Bali

Jakarta, CNN Indonesia –

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kata Indonesia Kota Terlarang seperti dalam Beijing, Cina.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, lokasi Kota Terlarang berada di Bali.

“Di Ubud kita akan buatkan tempat, saya tidak bisa bilang tempatnya dimana. Kira-kira di Ubud ini hampir sama dengan di Kota TerlarangJadi Bali punya semacam itu, terbatas dan dengan segala macam pertunjukan dunia yang ada di Ubud, ”ujarnya dalam konferensi per akhir tahun Kementerian PPN / Bappenas, Senin (28/12).


Dia mengatakan Bappenas sedang mempersiapkan rencana induk (rencana utama) pengembangan Kota Terlarang gaya Ubud. Dalam hal ini, lanjutnya, Bappenas bekerja sama dengan tokoh adat dan pemerintah daerah.

“Semoga itu (rencana utama) semester pertama 2021 bisa kita selesaikan, jadi bisa dilihat seperti apa, ”terangnya.

Sebagai ilustrasi, Kota Terlarang di Beijing adalah kompleks istana kekaisaran dan kediaman kaisar Cina dan anggota keluarganya selama periode Dinasti Ming dan Qing, antara 1420 dan 1924. Tempat ini pernah menjadi pusat pemerintahan Cina selama hampir 5 abad.

Karena itu, Kota Terlarang terdaftar sebagai situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1987.

[Gambas:Video CNN]

Kata Suharso Kota Terlarang di Ubud akan mengadaptasi konsep budaya Kota Terlarang itu. Pasalnya, kata dia, masa depan pariwisata pasca Covid-19 diperkirakan akan berubah (bergeser) dari pariwisata massal tempat turis datang berbondong-bondong ke suatu tujuan, jadilah pariwisata berkualitas yang lebih pribadi dan terbatas.

Menurutnya, Bali siap menjadi destinasi pariwisata berkualitas sehingga pemerintah mendorong lahirnya daerah tersebut Kota Terlarang.

“Jadi, kita tidak hanya menjual pantai dan sebagainya, tapi kita akan mulai menjual budaya yang lebih terbatas lagi, kita akan mendorongnya. Karena kalau kita bisa menjaga budaya itu, pariwisata bisa hidup secara alami. Jadi saya ingin katakan itu peduli untuk budaya dengan pariwisata salah satu-satunya yang ada di ubud adalah semacam quote and quote (tanda petik) Kota Terlarang, “dia berkata.

(ulf / Agustus)


Source