Jakarta –
Wartawan senior Joseph Erwiyantoro yang dikenal kritis terhadap PSSI melontarkan kabar jual beli posisi Manajer Timnas Indonesia U-19 untuk Piala Dunia 2021 U-20. Itu bergulir seperti bola salju dan sekarang viral.
Dalam penuturannya, ada tokoh politik dan sepak bola Sumatera Selatan, Dodi Reza Alex Noerdin, yang telah membayar 100 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp 1 miliar. Dalam foto kuitansi yang beredar, tertera nama Djoko Purwoko selaku penerima dana sebesar 100 ribu Dolar Singapura atau sekitar Rp 1 miliar. Ada pula yang menyebut Achmad Haris sebagai pihak yang menyerahkan dana. Achmad Haris adalah orang dekat Dodi dan mantan Sekretaris Sriwijaya FC.
Joseph Erwiyantoro juga menuliskan kronologis detail dugaan jual beli posisi PSSI. Semuanya berawal dari proses tender yang dilakukan Djoko Purwoko kepada Dodi. Pihak Dodi pun tertarik dan hingga empat kali menggelar pertemuan dengan PSSI.
Ia mengatakan pertemuan pertama berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta. Saat itu, Dodi yang didampingi Haris membuka percakapan dengan Rudy Kangdra dan Djoko Purwoko. Pertemuan kedua kembali berlangsung di tempat yang sama dengan formasi yang sama. Meski demikian, masih belum ada kesepakatan untuk menunjuk Dodi sebagai manajer timnas.
Masih menurut laporan Joseph Erwiyantoro, baru pada pertemuan ketiga Dodi akhirnya bertemu dengan Mochamad Iriawan yang merupakan Ketua Umum PSSI. Pertemuan tersebut berlangsung di Hurricane’s Grill Restaurant, Jakarta.
Joseph Erwiyantoro mengatakan, pada pertemuan ketiga disepakati sekitar Rp. 1 miliar akan diberikan kepada PSSI. Nilai tersebut merupakan hasil tawar-menawar antara Dodi dan PSSI. Akan ada penyerahan dana lagi saat Dodi dilantik sebagai Manajer Timnas U-19 Indonesia. Ia menambahkan, pertemuan keempat berlangsung di kantor PSSI, di FX Mall, Sudirman, Jakarta. Dalam kesempatan ini terjadi transaksi dana Rp 1 miliar.
Dalam tulisan Erwiyantoro alias Toro atau Mbah Coco, ia mengklaim PSSI telah menggunakan dana Rp 1 miliar tersebut. Faktanya, hingga saat ini Dodi belum ditunjuk sebagai Manajer Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-20.
Terkait masalah ini, detikSport sebelumnya telah menghubungi pihak terkait. Salah satunya adalah PSSI. Ada Plt Sekjen (Plt Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, yang dengan santai menanggapi soal posisi jual beli. Ia menilai hal seperti ini sudah lumrah terjadi di PSSI.
“Biasanya persoalannya sampai puluhan miliar, tapi ini baru Rp 1 miliar. Sudah ada puluhan tulisan tentang masalah semacam ini. Kami tidak pernah menanggapinya. PSSI terbiasa dengan masalah seperti ini. Jadi ada tidak perlu penjelasan dari kami, ”kata Yunus Nusi.
Namun, bagaimana Toro bisa menggambarkan rangkaian kejadian tersebut dan kemudian menyimpulkan bahwa transaksi tersebut merupakan praktik jual beli posisi manajer Timnas U-19 Indonesia? Dengan gayanya yang khas, jelasnya detail dalam perbincangan dengan detikSport. Mendengarkan halaman selanjutnya.