VIVA – Nama Manny Pacquiao tentunya sudah tidak asing lagi di telinga pecinta tinju. Dia adalah salah satu petinju terbaik di dunia yang berasal dari Asia.
Emmanuel Dapidran Pacquiao, itulah nama asli pria asal Filipina yang lahir di Kibawe, Bukidnon, 42 tahun silam.
Pacquiao merupakan petinju pertama dari benua Asia yang meraih gelar tinju profesional di delapan kelas berbeda, atau petinju kedua di dunia setelah Oscar de la Hoya.
The Destroyer juga menjadi petinju pertama yang memenangkan tujuh gelar di tujuh kelas berbeda, (lima gelar dunia dari lima kelas berbeda dan dua gelar dari Majalah Ring untuk kelas bulu dan kelas welter junior).
Pacquiao telah melakukan 71 pertarungan sejauh ini dengan 62 kemenangan (30 kemenangan KO), 7 kekalahan dan 2 seri.
Salah satu kekalahan yang ia terima adalah saat melawan Juan Manuel Marquez di Nevada, Amerika Serikat pada Desember 2012.
Kekalahan ini menjadi fenomena yang mengejutkan dunia tinju. Pasalnya, ini merupakan pertemuan keempat bagi kedua petarung tersebut.
Dalam tiga duel sebelumnya, Pacquiao berhasil meraih dua kemenangan, di antaranya saat memperebutkan juara kelas welter dan sekali imbang.
Kembali ke satu-satunya kekalahan Pacquiao dari Juan Manuel Marquez. Yang mengejutkan, Pacquiao pingsan dan jatuh ke kanvas. Pacquiao mengalami kekalahan TKO dari Juan Manuel Marquez di ronde keenam.
Pukulan maut Marquez mendarat di wajahnya. Dalam tayangan ulang video pertandingan tersebut, kepala Pacquiao didorong ke belakang oleh kekuatan pukulan Marquez, setelah itu ia berbaring tak berdaya. Nyatanya, pukulan Marquez begitu keras sehingga wasit pertandingan mengira dirinya sedang sekarat karena cedera parah.
Bagi Marquez, itu adalah kemenangan yang tak terlupakan. Baginya, kemenangan bukan hanya soal uang yang didapat, tapi kebanggaan pada dirinya sendiri dan Meksiko sebagai sebuah negara.
“Saya tidak ingin membuat kesalahan dengan bertanya-tanya setelah melakukan itu, mengapa saya menerima laga ini,” kata Marquez seperti dikutip. Olahragawan.
“Ini bukan tentang uang, ini tentang kehormatan dan kebanggaan bagi negara saya,” lanjut petinju berusia 47 tahun itu.
Marquez menjalani karir tinju profesional dari 29 Mei 1993 hingga 2017. Selama karirnya, Marquez menjadi petinju Meksiko ketiga (setelah Érik Morales dan Jorge Arce) yang menjadi juara dunia di empat kelas berbeda.
Selain itu, Marquez telah memenangkan sembilan kejuaraan dunia termasuk gelar kelas bulu WBA (Super), IBF dan WBO antara tahun 2003 dan 2007.
Kemudian gelar kelas bulu super WBC dari 2007 sampai 2008; The WBA (Super), WBO, The Ring Magazine antara 2008 dan 2012; dan gelar kelas welter junior WBO dari 2012 hingga 2013.
Dalam karir yang berlangsung lebih dari dua puluh tahun, Márquez mencatat 64 pertandingan dengan 56 kemenangan (40 KO), 7 kekalahan dan sekali imbang.
Nah, Marquez juga sangat terkenal di Indonesia!. Jauh sebelum ia menghancurkan Pacquiao, Marquez lebih dulu merasakan keganasan salah satu petinju terbaik Tanah Air, Chris John.
Pertarungan antara Chris John dan Marquez berlangsung pada 4 Maret 2006 di Tenggarong, Kalimantan Timur. Dalam pertandingan yang sangat menarik yang diisi dengan persaingan teknik dan keterampilan tingkat tinggi, Chris John mampu mengalahkan Marquez dengan kemenangan mutlak.