Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dilanda kebingungan. Ini karena lubang hitam tiba-tiba menghilang. Pencarian menggunakan X-ray Observatory dan Hubble Space Telescope tidak dapat menemukannya.
NASA mengatakan lubang hitam ini seharusnya berada di pusat galaksi Abel 2261, yang berjarak sekitar 2,7 miliar tahun cahaya dari Bumi.
“Meski telah melakukan pencarian dengan X-ray Observatory dan Hubble Space Telescope, para astronom tidak memiliki bukti bahwa lubang hitam yang diperkirakan memiliki berat 3 miliar hingga 100 miliar kali massa Matahari ini dapat ditemukan di mana saja,” tulis NASA seperti dikutip dari Reuters. dari situsnya Selasa (22/12/2020).
Hampir semua galaksi besar di alam semesta memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya, dengan massa jutaan atau milyaran kali lipat massa matahari. Biasanya pusat massa lubang hitam mengikuti massa galaksi itu sendiri.
NASA mengungkapkan jawaban alternatif atas hilangnya lubang hitam di galaksi Abel 2261 karena lubang hitam tersebut terlontar dari pusat galaksi induknya. Kemungkinan ini terjadi karena penggabungan dua galaksi dan membentuk satu lubang hitam besar.
Dalam jurnal American Astronomical Society, Sarah Burke-Spolaor dari West Virginia University mengungkap ada penjelasan atas fenomena ini. Yakni sebenarnya tidak ada lubang hitam di sana atau ada lubang hitam tetapi tidak cukup aktif untuk menghasilkan sinar-X sehingga data Chandra tidak terdeteksi.
Ilmuwan berharap NASA menggunakan teleskop luar angkasa James Webb untuk melihat lebih dekat fenomena ini.
(roy / roy)