Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang pria Prancis yang baru tiba dari London dinyatakan positif mengidap varian baru virus korona (Covid-19). Hal tersebut diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan Prancis dalam sebuah pernyataan.
Mengutip Reuters, Sabtu (26/12/2020), pihak berwajib menyebut kasus pertama varian baru corona ditemukan di City of Tours. Pria yang dimaksud tiba dari London pada 19 Desember, dan saat ini dalam isolasi diri yang baik.
Sebagai informasi, sebuah penelitian menyebut jenis baru mutasi korona di Inggris, VUI-202012/01, lebih menular. Ini dapat menyebabkan tingkat rawat inap dan kematian yang lebih tinggi pada tahun 2021.
Meluncurkan studi oleh Center for Mathematical Modeling of Infectious Diseases di London School of Hygiene and Tropical Medicine, varian ini 56% lebih menular daripada jenis lainnya. Bloomberg dan Medicalxpress juga menulis poin ini.
“Para peneliti, yang berfokus di tenggara, Inggris timur dan London, mengatakan masih belum pasti apakah strain yang bermutasi lebih atau kurang mematikan daripada pendahulunya,” tulis studi tersebut.
“Namun demikian, peningkatan penularan kemungkinan akan menyebabkan peningkatan besar dalam insiden, dengan rawat inap COVID-19 dan kematian diproyeksikan mencapai tingkat yang lebih tinggi pada 2021 daripada yang diamati pada 2020.”
Para peneliti juga memperingatkan pemerintah Inggris bahwa penguncian bulan November mereka tidak efektif. Kecuali, sekolah dasar dan universitas juga ditutup.
“Sementara itu, tindakan pelonggaran pengendalian apa pun kemungkinan besar akan memicu ‘kebangkitan virus secara besar-besaran’,” tulis peneliti lagi.
“Ini berarti bahwa” mungkin perlu untuk mempercepat peluncuran vaksin untuk memberikan dampak yang signifikan dalam mengurangi beban penyakit yang diakibatkannya “.
Halaman Berikutnya >> Kenali Gejala Mutasi Korona Baru