Keluarga berharap Muladi bisa dimakamkan di Semarang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keluarga mantan Menteri Kehakiman dan Menteri Sekretaris Negara Muladi berharap almarhum dimakamkan di Semarang, Jawa Tengah. Muladi meninggal pada Kamis (31/12) pagi.
“Saya mau saya ada di Taman Makam Pahlawan, tapi keluarga saya ingin ke Semarang,” kata putri Listy Muladi itu saat dihubungi di Jakarta.
Almarhum akan berangkat hari ini ke Semarang jika tempat pemakaman sesuai dengan keinginan keluarga. “Saya kira (bukan dimakamkan di rumah duka di Jakarta) langsung pakai ambulans ke Semarang (kalau dimakamkan di Semarang),” ujarnya.
Prof Muladi sejak beberapa waktu lalu dinyatakan positif Covid-19 dan sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto. Ia sebelumnya membutuhkan donor plasma untuk mempercepat pemulihan, namun karena kondisi kesehatan lain pendonor tidak memungkinkan.
“Enggak boleh ikut plasma donornya ya kita tunda. Kadang kondisinya bagus, kadang turun, 3 hari lalu sudah bagus, lega kita tunggu saja sampai sembuh, tiba-tiba tadi malam turun lagi, ” dia berkata.
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengumumkan meninggalnya Prof Muladi melalui akun Twitternya. “Innalilahi wa inna ilahi rojiuun. Prof.Dr.Muladi SH (mantan Rektor Undip, Menteri Kehakiman dan Sekretaris Negara) dikabarkan meninggal dunia pada pukul 06.45 WIB tadi pagi,” tulisnya.
Jimly Asshiddiqie juga diajak mendoakan almarhum agar meninggal dalam kondisi husnul khotimah dan diterima di tempat yang terbaik oleh Allah SWT. “Mari kita doakan almarhum Husnul Khotimah dan diterima di tempat terbaik oleh Allah SWT. Alfatihah, amin,” ujarnya.
sumber: Antara
(function(d, s, id) { var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) return; js = d.createElement(s); js.id = id; js.src = "https://connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1&appId=417808724973321&version=v2.8"; fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs); }(document, 'script', 'facebook-jssdk')); Source