Liputan6.com, Jakarta – Para peneliti di Salk Institute for Biological Studies telah mengembangkan model komputasi baru yang menunjukkan bagaimana otak mengelola memori jangka pendek menggunakan jenis neuron tertentu.
“Sebagian besar penelitian tentang memori jangka pendek berfokus pada neuron rangsang di korteks, yang banyak dan terhubung secara luas, daripada neuron penghambat, yang terkait secara lokal dan lebih beragam,” kata Terrence Sejnowski, kepala Laboratorium Neurobiologi Komputasi di Salk Institute for Biological Studies dikutip dari siaran pers via Eurekalert, Sabtu (19/12/2020)
Namun, Sejnowski mengatakan, model jaringan saraf berulang yang mereka kembangkan untuk melakukan tugas memori jangka pendek mengejutkan mereka dengan menggunakan neuron penghambat untuk membuat keputusan yang tepat setelah penundaan.
Penelitian tersebut juga melibatkan Robert Kim, seorang kandidat MD / PhD di Salk Institute for Biological Studies dan UC San Diego. Mereka mengembangkan model komputasi korteks prefrontal, sebuah area di otak yang mengatur memori jangka pendek.
Dalam praktiknya, mereka menggunakan Algoritma Pembelajaran untuk mengajarkan model mereka untuk melakukan tes yang biasanya digunakan untuk mengukur memori jangka pendek pada primata. Misalnya, hewan diberi tugas untuk menentukan apakah pola kotak berwarna di layar cocok dengan pola yang terlihat beberapa detik sebelumnya.
Sejnowski dan Kim menganalisis bagaimana model mereka dapat melakukan tugas ini dengan akurasi tinggi dan kemudian membandingkannya dengan data yang ada pada pola aktivitas otak yang terlihat pada monyet yang melakukan tugas tersebut.