Modal SWF Rp 75 Triliun, Ini Daftar Ruas Proyek yang Diperkirakan Asing

Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah investor asing sudah mulai melirik dan ingin menanamkan modalnya di Indonesia melalui Indonesia Investment Authority (INA) atau sovereign wealth fund (SWF) bentukan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Indonesia telah menyiapkan beberapa proyek untuk ditawarkan kepada investor asing.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan, Indonesia saat ini harus meningkatkan investasinya guna menciptakan lapangan kerja. Diharapkan melalui perkembangan ini investasi Indonesia dapat meningkat sebesar 1%.

Dengan peningkatan investasi sebesar 1%, pertumbuhan ekonomi biasanya akan tumbuh sebesar 0,3%. Dengan pertumbuhan ekonomi 0,3%, bisa menciptakan lapangan kerja baru bagi 75.000 pekerja.

Hal inilah yang menjadikan SWF bagian dari UU Cipta Kerja. Kita ingin FDI (Penanaman Modal Asing) dari luar, kemudian pembangunan infrastruktur dan untuk pariwisata. Sekaligus untuk mengurangi defisit negara, ”jelas Arya dalam diskusi virtual, Senin. (28/12/2020).

Arya menjelaskan melalui SWF, Indonesia saat ini telah menawarkan investor ke beberapa proyek infrastruktur, antara lain jalan tol, bandara, dan pelabuhan.

Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan beberapa sektor potensial yang siap ditawarkan oleh pihak asing agar bersedia berinvestasi melalui INA, antara lain di bidang kesehatan, pariwisata dan teknologi.

“Ini sekarang ditawarkan lagi di sana jalan tol, bandara, dan pelabuhan laut. Sedangkan potensi lainnya ada kesehatan, pariwisata, teknologi, dan sebagainya, “jelas Arya.

“Jadi ke depan rumah sakit yang sedang dibangun adalah IHC [Indonesia Healtcare Corporation] yang merupakan jaringan rumah sakit terbesar di Indonesia, ini akan menjadi potensi, ”lanjut Arya.

Nantinya investor, kata Arya, tidak hanya bisa masuk melalui modal kerja, tapi juga bisa berinvestasi melalui skala operasional.

Sebelumnya, kata Arya, khusus untuk proyek bandara, sejumlah proyek yang diminatinya tertarik untuk mengelola Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, dan Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara.

“Ada yang berminat dengan bandara kita seperti Soetta, Kualanamu. Beberapa negara juga berminat,” jelas Arya.

Arya menjelaskan, mekanisme investor asing yang berminat mengelola bandara tersebut, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membentuk anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero) yang saat ini mengelola 19 bandara, dua di antaranya adalah Soetta dan Kualanamu.

Dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2021 pada Selasa pekan lalu, Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa beberapa negara sudah berminat.

“Saat ini beberapa negara sudah menyatakan minatnya, antara lain AS, Jepang, UEA, Arab Saudi, dan Kanada,” jelas Jokowi, Selasa (22/12/2020).

Lembaga Pengelola Penanaman Modal (LPI) yang nantinya disebut INA adalah badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia. LPI mendapat dukungan modal awal sebesar Rp15 triliun atau setara dengan sekitar US $ 1 miliar.

Pemenuhan modal LPI akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai Rp75 triliun atau setara dengan US $ 5 miliar pada tahun 2021, sebagaimana tertuang dalam PP No. 74 tahun 2020.

[Gambas:Video CNBC]

(tas tas)


Source