Menteri Kesehatan yang baru menjanjikan fokus yang lebih besar pada tanggapan virus Corona

Jakarta. Menteri Kesehatan yang baru dilantik, Budi Gunadi Sadikin, berjanji akan melakukan kampanye melawan virus corona untuk memulihkan kehidupan masyarakat Indonesia secara normal seiring dengan jumlah kasus dan kematian yang meningkat ke level baru.

Tak lama setelah dicalonkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai anggota kabinet baru pada Selasa, Budi mengaku bertanggung jawab langsung menangani virus yang mengamuk itu “dengan cara tercepat dan terbaik”.

“Supaya siswa bisa kembali bersekolah, UKM bisa membuka kembali toko dan lahan usahanya bisa merebut kembali lahan untuk menggerakkan perekonomian nasional,” kata Budi.

Lulusan fisika nuklir dari Institut Teknologi Bandung, ia telah menjadi perdana menteri kesehatan negara tanpa latar belakang medis formal sejak akhir 1940-an.

Pendahulunya, Terawan Agus Putranto, sebelumnya menjadi sasaran kritik karena menolak parahnya wabah dan lambatnya respons terhadap peringatan internasional tentang sifat virus yang sangat menular setelah pandemi global.

Pernyataan Budi datang ketika negara itu berada di bulan terburuk wabah, dengan catatan terbaru dan jumlah korban tewas.

(Klik untuk tampilan penuh)

Indonesia menambahkan lebih banyak kasus setiap bulan daripada rekor total bulanan tertinggi yang tercatat bulan lalu.

Berdasarkan data terakhir Kementerian Kesehatan, terdapat 139.242 kasus sejak 1 Desember, sehingga total kasus di Indonesia menjadi 678.125 kasus. Tertinggi bulanan sebelumnya adalah 128.795 kasus yang dilaporkan pada November.

Rata-rata tujuh hari berdiri di 6.957 pada hari Selasa untuk menetapkan rekor baru untuk hari keenam berturut-turut.

Peningkatan dramatis dalam kasus lulus berarti bahwa negara tersebut meningkatkan rekor jumlah kasus aktif, yang saat ini mencapai 105.146 kasus.

(Klik untuk tampilan penuh)
(Klik untuk tampilan penuh)

Empat provinsi terpadat di Jawa – Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah – memuat 58 persen dari total kasus secara nasional.

Jakarta memiliki rata-rata lebih dari 1.300 kasus sejak awal bulan, sehingga total menjadi 165.888.

Provinsi Jawa Barat menempati urutan kedua dengan rata-rata empat digit dan ketiga dengan total 75.589 kasus.

(Klik untuk tampilan penuh)
(Klik untuk tampilan penuh)

Jawa Timur memiliki jumlah kasus tertinggi kedua dengan 76.817 kasus meningkat hampir 15.000 kasus sepanjang bulan ini, dibandingkan dengan total sekitar 9.400 kasus pada bulan November.

Jawa Tengah telah memiliki rata-rata hampir 800 kasus sejak 1 Desember, sehingga jumlah kasus menjadi 73.423.

Di kelompok provinsi kedua yang terkena dampak terparah, kasus terbaru di Sulawesi Selatan dan Banten terus meningkat.

Laju pertumbuhan kasus di hotspot lain seperti Riau, Bali dan Sumatera Barat relatif rendah tetapi rata-rata lebih dari 100 kasus.

(Klik untuk tampilan penuh)
(Klik untuk tampilan penuh)

Nomor kematian
Virus itu telah menewaskan 20.257 orang di seluruh negeri sejak wabah dimulai. Korban tewas setiap hari adalah 31 hari berturut-turut di area triple digit, periode paling mematikan yang pernah terjadi pada wabah di Indonesia.

Jawa Timur memimpin total korban tewas dengan total 5.303 kematian di Covid, 49 lebih banyak dari hari sebelumnya.

Jakarta berikutnya dengan total 3.101 kematian, sebagian kecil dari jumlah besar dalam kasus yang dikonfirmasi.

Jawa Tengah berada di urutan ketiga dengan total 2.972 kematian, tetapi telah melampaui Jakarta dalam jumlah kematian harian selama beberapa minggu terakhir.

(Klik untuk tampilan penuh)
(Klik untuk tampilan penuh)

Source