LONDON, KOMPAS.com – Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock pada Minggu (20/12/2020) mengatakan varian baru virus corona sudah di luar kendali.
Akibatnya, Pemerintah Inggris memberlakukan lockdown Natal yang ketat di London dan Inggris tenggara.
Hancock juga memperingatkan bahwa aturan ketat dapat tetap berlaku sampai vaksin Covid-19 disuntikkan sepenuhnya.
Baca juga: Inggris Akui Varian Baru Virus Corona Menyebar Lebih Cepat
“Kami bertindak sangat cepat dan tegas,” kata Hancock Sky News, sambil membenarkan pesanan “di rumah” dan penutupan toko yang tidak penting.
Aturan ini akan mempengaruhi sekitar sepertiga dari populasi “Ratu Elizabeth”.
“Sayangnya regangan baru-baru ini lepas kendali. Kami harus mengendalikannya, “kata Hancock.
Baca juga: Dari Inggris hingga Afrika Selatan, Ini Varian Baru Virus Corona di Beberapa Negara
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pada Sabtu (19/12/2020) bahwa masyarakat harus membatalkan rencana Natal dan tinggal di rumah karena virus corona jenis baru ini menyebar jauh lebih cepat.
Untuk Sky News Hancock menuturkan, situasinya sangat serius.
“Akan sangat sulit untuk mengontrolnya sampai kami mendapatkan vaksin. Inilah yang kami hadapi selama beberapa bulan ke depan.”
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Muncul di Afrika Selatan, Gejala Lebih Parah, Banyak Menular Anak Muda
Melaporkan dari AFP, ilmuwan pertama kali mendeteksi varian baru virus korona ini pada pasien pada September.
Susan Hopkins dari Public Health England menjelaskan kepada Sky NewsPihaknya menginformasikan kepada pemerintah, Jumat (18/12/2020), saat pemodelan mengungkap virus corona jenis baru.
Dia membenarkan angka yang diberikan oleh Johnson bahwa jenis virus baru ini bisa 70 persen lebih menular, tetapi ini hanya perkiraan awal.
“Saya kira 70 persen adalah angka yang benar saat ini,” ujarnya.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Afrika Selatan, Diduga Picu Gelombang Kedua Covid-19