Mengerjakan Blok Migas, Emiten Bakrie Rogoh Capex Rp. 1,41 T

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten migas Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berencana menganggarkan belanja modal atau belanja modal / capex sebesar US $ 100 juta atau setara dengan Rp 1,41 triliun dengan asumsi nilai tukar Rp. 14.160 per US $.

Menurut Direktur Energi Mega Persada Edoardus A Windoe, belanja modal tahun depan akan difokuskan untuk pengembangan blok migas perseroan, mulai dari kegiatan eksplorasi berupa pemboran dan seismik hingga pembangunan fasilitas pendukung.

“Untuk 2021, perusahaan sudah menganggarkan biaya belanja modal hampir 100 juta dollar AS, ”ujarnya dalam public expose online, Selasa (22/12/2020).

Dengan pengembangan ini diharapkan dapat mendongkrak produksi minyak dan gas Grup Bakrie yang saat ini sebagian besar berada di tiga blok utama, yaitu Blok Malaka, Bentu, dan Buzi Mozambik.

“Pengembangan ini untuk meningkatkan produksi perseroan, diharapkan pada tahun 2021 produksi perseroan lebih tinggi dari tahun 2020,” ujarnya.

Hingga kuartal III-2020, produksi minyak perseroan mencapai 4.031 barel minyak per hari (boepd), pencapaian ini 71% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu 2.354 boepd.

Sedangkan produksi gas ENGR mencapai 179 juta kaki kubik per hari (mmcfd), lebih tinggi 28% dari sebelumnya 140 mmcfd.

Energi Mega Persada hingga September tahun ini membukukan laba bersih US $ 42,03 juta atau setara dengan Rp. 591,78 milyar dengan asumsi nilai tukar Rp. 14.800 / US $ dalam 9 bulan pertama tahun ini.

Akuisisi tersebut meningkat 253% dari tahun sebelumnya US $ 11,88 juta atau setara dengan Rp. 167,27 miliar.

Kenaikan laba bersih seiring kenaikan penjualan bersih perseroan sebesar 24% menjadi US $ 239,09 juta dari sebelumnya US $ 191,99 juta.

Rinciannya, penjualan masih didominasi gas bumi sebesar US $ 218,65 juta, naik dari sebelumnya US $ 197,47 juta. Lainnya berasal dari penjualan minyak mentah sebesar US $ 41,34 juta.

Namun, beban pokok penjualan hingga kuartal III tahun ini juga naik menjadi US $ 135,78 juta dari sebelumnya US $ 116,52 juta. Dengan demikian, laba kotor ENRG menjadi US $ 103,44 juta dari US $ 75,46 juta tahun sebelumnya.

Syailendra Bakrie, Direktur Utama EMP, mengatakan secara internal perseroan akan terus meningkatkan produksi migas melalui program pengembangan yang ada.

Chief Communication EMP Adinda Bakrie sebelumnya mengatakan pada semester I 2020, perseroan telah berhasil menyelesaikan pemboran 3 sumur di Blok Malacca Strait. Perusahaan juga telah menyelesaikan pemboran 1 sumur dan terus mengebor 1 sumur lainnya di Blok Buzi EPCC di Mozambik, Afrika.

“Tim kami juga sedang mematangkan rencana pembangunan di blok Gebang (Sumatera Utara),” kata putri Indra Bakrie itu.

Ia mengatakan kegiatan pengembangan aset dan pengeboran sangat penting untuk meningkatkan jumlah cadangan migas dalam portofolio perseroan dan untuk menjaga produksi perseroan di masa depan.

“Kami juga memantau keselamatan dan kesehatan semua karyawan kami dan pemangku kepentingan lainnya dalam situasi pandemi saat ini.

[Gambas:Video CNBC]

(tas tas)


Source