Mengapa Virus Corona Bermutasi? Ini ternyata penjelasannya: Gaya Hidup Okezone

VIRUS Corona Covid-19 di sejumlah negara dilaporkan mengalami mutasi. Mutasi baru dari virus Corona ini juga dikabarkan lebih berbahaya. Lantas, apa bedanya dengan virus Covid-19 yang lama?

Menjelaskan perbedaan kedua virus Covid-19 tersebut, Ahli Mikrobiologi Universitas Padjadjaran Mia Miranti, MP, mengatakan virus Corona termasuk dalam kelompok virus RNA. RNA adalah salah satu jenis asam nukleat yang mencirikan virus sebagai makhluk hidup.

Hasil penelitian di beberapa jurnal ilmiah menyebutkan bahwa kelompok virus RNA rentan terhadap mutasi. Ketika virus Corona menginfeksi tubuh inang, RNA akan bereplikasi atau bereproduksi.

“Tidak ada replikasi virus ini yang tidak menimbulkan penyakit pada inangnya, karena akan mengambil alih sistem kerja sel inang untuk proses reproduksinya,” kata Mira seperti dikutip dari situs Komunikasi Publik Unpad.

Mira menuturkan, virus Corona sebenarnya sudah sering mengalami mutasi. Mutasi dilakukan untuk beradaptasi dengan sel inang. Sejak dari Wuhan, China, virus Corona telah bermutasi sehingga mampu bertahan dalam kisaran suhu 5–10 derajat Celcius.

Saat menyebar ke Iran dan kawasan Timur Tengah, Mira memperkirakan virus tersebut telah mengalami mutasi kembali yang memungkinkannya menahan panas.

Virus Corona di Indonesia sendiri telah mengalami mutasi. Laporan dari Eijkman Institute beberapa waktu lalu menemukan bahwa virus Corona di Indonesia memiliki strain yang berbeda dengan virus di Wuhan. “Hanya saja proses mutasinya tidak semenarik sekarang di Inggris,” ujarnya.

Dosen Program Studi Biologi FMIPA ini mengatakan ada kemungkinan proses mutasi di Inggris dipengaruhi oleh beberapa faktor, sehingga kemungkinan tertular semakin tinggi. Dengan kata lain, mutasi virus bisa jadi jauh lebih berbahaya jika dipengaruhi oleh sejumlah faktor.

Karena mutasi masing-masing virus dipengaruhi oleh faktor inangnya, Mira berpendapat pengembangan vaksin harus disesuaikan dengan hasil mutasi virus. Vaksin Covid-19 di Indonesia harus disesuaikan dengan karakter virus yang ada di Indonesia, pungkasnya.

Source