ILUSTRASI. Harga saham ADHI meningkat 175% sejak 6 November, yang masih di level Rp 600 per saham.
Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T. Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menghentikan sementara (suspend) perdagangan saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) untuk perdagangan hari ini, Senin (21/12). Penghentian perdagangan tersebut dilakukan karena adanya kenaikan harga kumulatif saham ADHI yang cukup signifikan.
“Untuk pendinginan, BEI memandang perlu untuk menghentikan sementara perdagangan saham Adhi Karya (ADHI) pada 21 Desember 2020, “kata BEI dalam pengumuman bursa, Jumat (18/12).
Jumat lalu, harga saham ADHI naik 11,49% menjadi Rp 1.650 per saham. Harga saham ADHI cenderung meningkat sejak pertengahan November. Harga saham ADHI meningkat 175% sejak 6 November, yang masih di level Rp 600 per saham.
Baca juga: Tren bullish IHSG berlanjut, inilah rekomendasi saham hari ini (17/12)
Direktur Keuangan Adhi Karya Agung Dharmawan mengatakan kebutuhan belanja modal tahun depan antara Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun. Anggaran tersebut salah satunya untuk membiayai proyek, seperti proyek Yogyakarta-Solo-Bawen, pembelian peralatan dan kebutuhan anak perusahaan. “Sumber dana campuran, dari internal dan bank, serta aksi korporasi jika diperlukan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (15/12).
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi mengatakan, hingga 12 Desember, Adhi telah mencatatkan kontrak baru senilai Rp 18,4 triliun. Dia memperkirakan hingga akhir tahun, dia masih bisa mendapatkan kontrak baru lagi, sehingga diperkirakan kontrak baru tahun ini sekitar Rp 20 triliun.
Perusahaan milik negara ini mengejar pertumbuhan kontrak baru sebesar 20 persen. Dengan begitu, perkiraan kontrak baru tahun depan sekitar Rp 24 triliun. Entus menambahkan, ADHI juga memproyeksikan pendapatan tahun depan juga tumbuh 20%.
Baca juga: Adhi Karya menargetkan kontrak baru pada 2021 mencapai Rp 24 triliun
BEI menetapkan kenaikan harga saham ADHI yang tidak biasa atau aktivitas pasar yang tidak biasa (UMA) di saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kamis (3/12) lalu.
Dalam penjelasannya kepada BEI, Direktur Keuangan Adhi Karya AAG Agung Dharmawan mengungkapkan pihaknya tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai sekuritas perseroan atau keputusan investasi investor. Ia menambahkan, kenaikan harga saham ADHI sejalan dengan kenaikan IHSG yang didukung oleh membaiknya kinerja operasional Adhi Karya.
Agung menambahkan katalis ekonomi makro lebih baik, seperti peningkatan anggaran pembangunan infrastruktur pada 2021 dan perkembangan terkait vaksin Covid-19. Kenaikan juga didukung oleh peningkatan perolehan kontrak Adhi Karya dalam keterbukaan informasi di BEI, kata Agung dalam penjelasan volatilitas transaksi saham, Jumat (4/12).
Pada 2 Desember 2020, ADHI mengabarkan hingga November 2020, emiten pelat merah ini telah mengantongi kontrak baru hingga Rp 17,3 triliun. Realisasi tersebut meningkat 130,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp 7,5 triliun. Jadi, nilai totalnya memesan buku ADHI mencapai Rp. 47,8 triliun.
Baca juga: Tahun depan, Adhi Karya (ADHI) membuka kemungkinan anak perusahaan IPO
DONASI, Dapatkan Voucher Gratis!
Sebagai ungkapan terima kasih atas perhatiannya, terdapat voucher gratis senilai donasi yang bisa digunakan untuk berbelanja di KONTAN Store.