JAKARTA, 19 Des (The Jakarta Post / ANN): Pemerintah Medan di Sumatera Utara akan melanjutkan perayaan Natal dan Tahun Baru sambil mendesak warga untuk menghindari keramaian meskipun ada larangan acara penarikan massa dari pemerintah provinsi untuk mengekang melonjaknya Covid-19 kasus.
Pejabat pemerintah Medan, Renward Parapat, yang mewakili penjabat walikota Akhyar Nasution dalam pertemuan lintas sektoral pada liburan akhir tahun baru-baru ini, mengatakan pemerintah akan membantu memastikan perayaan Natal dan Tahun Baru di kota itu akan berjalan dengan lancar dan aman.
“Perayaan natal tahun ini harus dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan, mengingat wabah Covid-19 masih melanda Medan. Kami berharap kondisi seperti itu tidak mengurangi keseriusan perayaan demi keselamatan semua orang,” kata Renwardi. di sela-sela pertemuan di Mabes Polri Medan.
Renward, bagaimanapun, telah meminta publik untuk menahan diri dari bergabung dengan kerumunan pada Malam Tahun Baru untuk mencegah munculnya cluster Covid-19 baru yang dapat mengakibatkan lonjakan kasus di kota.
Wakil Kapolres Medan Ajun. Cmr. Irsan Sinuhaji yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa semua pihak terkait harus fokus untuk mencegah penularan Covid-19, termasuk dengan mencegah terjadinya crowd-gathering.
Dia mengatakan, akibatnya, akan ada penutupan jalan dan perutean ulang menuju Lapangan Merdeka agar massa tidak terbentuk di tempat umum.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan tidak akan ada perayaan Tahun Baru di provinsi tersebut karena ia berharap mereka yang merayakan Natal tetap mengikuti protokol kesehatan.
“Sedangkan untuk Natal, lakukan sholat dengan segala kekhidmatan dengan tetap berpegang teguh pada tata tertib kesehatan,” kata Edy.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengumumkan 7.751 kasus Covid-19 baru yang dikonfirmasi pada Sabtu (19 Desember), sehingga jumlah total infeksi secara nasional menjadi 657.948.
Menurut data yang dirilis oleh kementerian pada hari Sabtu, 145 lebih orang telah meninggal karena penyakit tersebut, sehingga jumlah kematian menjadi 19.659. Jumlah pasien yang pulih juga meningkat menjadi 536.260.
Kementerian melaporkan bahwa 41.914 orang diuji pada hari Sabtu, sehingga jumlah total orang yang diuji menjadi 4.507.874.
Ibu kota mencatat 1.899 kasus baru yang dikonfirmasi, sehingga totalnya menjadi 161.519.
Sedangkan Jawa Barat melaporkan 1.132 kasus baru, Jawa Tengah 998, Jawa Timur 752, Sulawesi Selatan 391, dan Riau 372. Virus ini telah menyebar ke seluruh 34 provinsi di tanah air. – The Jakarta Post / Asian News Network