Pemerintah Medan di Sumatera Utara akan melanjutkan perayaan Natal dan Tahun Baru sambil mendesak warga untuk menghindari keramaian meskipun ada larangan terhadap acara penarikan massa dari pemerintah provinsi untuk mengekang kasus COVID-19 yang melonjak.
Pejabat pemerintah Medan, Renward Parapat, yang mewakili penjabat walikota Akhyar Nasution dalam pertemuan lintas sektoral pada liburan akhir tahun pada hari Kamis, mengatakan pemerintah akan membantu memastikan bahwa perayaan Natal dan Tahun Baru di kota tersebut akan berjalan dengan lancar dan aman.
“Perayaan natal tahun ini harus dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan, mengingat wabah COVID-19 masih melanda Medan. Kami berharap kondisi seperti itu tidak mengurangi keseriusan perayaan demi keselamatan semua orang,” kata Renwardi. di sela-sela pertemuan di Mapolres Medan, Kamis.
Renward, bagaimanapun, telah meminta publik untuk menahan diri dari bergabung dengan orang banyak pada Malam Tahun Baru untuk mencegah munculnya kelompok COVID-19 baru yang dapat mengakibatkan lonjakan kasus di kota.
Baca juga: Pemerintah melarang perayaan tahun baru di ruang publik
Wakil Kapolres Medan Ajun. Cmr. Irsan Sinuhaji yang juga hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa semua pihak yang berkepentingan harus fokus untuk mencegah penularan COVID-19, termasuk dengan mencegah terjadinya crowd-gathering.
Dia mengatakan, akibatnya, akan ada penutupan jalan dan perutean ulang menuju Lapangan Merdeka agar massa tidak terbentuk di tempat umum.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan pada hari Kamis tidak akan ada perayaan Tahun Baru di provinsi tersebut karena dia berharap mereka yang merayakan Natal tetap mengikuti protokol kesehatan.
“Sedangkan untuk Natal, lakukan sholat dengan segala kekhidmatan dengan tetap berpegang teguh pada tata tertib kesehatan,” kata Edy.
Provinsi itu mencatat 89 kasus COVID-19 baru pada hari Jumat, sehingga totalnya menjadi 17.095 dengan 647 kematian, menurut data dari Kementerian Kesehatan.