Malam ini puncak hujan meteor Lyrid, berikut 3 fakta menariknya

KOMPAS.com- Saat menemani malam Anda di bulan Ramadhan 1442 Hijriah kali ini, hujan meteor Lyrid akan mencapai puncaknya mulai malam ini, Kamis (22/4/2021) hingga 23 April 2021.

Hujan meteor Lyrid merupakan hujan meteor yang terkenal karena sering menghasilkan meteor atau bola api yang terang.

Berdasarkan informasi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), hujan meteor Lyrid merupakan fenomena hujan meteor yang terjadi setiap tahun.

Berikut beberapa fakta hujan meteor Lyrid yang akan mengalami puncaknya malam ini, Kamis (22/4/2021) hingga Jumat (23/4/2021).

Baca juga: 12 Hujan Meteor yang Bisa Diamati dari Langit Indonesia Sepanjang 2021

1. Berasal dari komet Thatcher (C / 1861 G1)

Hujan meteor ini terjadi pada titik radiannya di konstelasi Hercules dekat vega, bintang paling terang di konstelasi Lyra.

“Meteor Lyrid sepertinya datang dari dekat rasi Lyra, tepatnya rasi Hercules di langit utara,” kata Marufin Sudibyo, astronom amatir Indonesia kepada Kompas.com, Rabu (31/3/2021).

Namun, kata dia, meteor ini sebenarnya berasal dari remah-remah atau debu komet Thatcher (C / 1861 G1).

Komet Thatcher adalah komet periode panjang (415 tahun) dengan orbit yang sangat elips, dengan perihelion 0,9 SA (satuan astronomi) dan aphelion 110 SA.

Saat melesat ke titik terjauh, komet, yang menghasilkan pecahan hujan meteor Lyrid, berhenti di wilayah antara Sabuk Kuiper-Edgeworth dan awan komet Opik-Oort di Tata Surya kita, wilayah yang dipenuhi dengan asal komet. .

Baca juga: Fenomena Langit April 2021: Hujan Meteor Lyrid hingga Supermoon

Source