JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, investor, terutama dari China dan sejumlah negara asing lainnya, akan terus berinvestasi di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.
“Investor China, misalnya, sudah berinvestasi di beberapa proyek dan masih akan berinvestasi di kawasan Danau Toba,” kata Luhut. Antara, Sabtu (19/12/2020).
Luhut mengatakan hal itu usai Forum Pariwisata dan Investasi Indonesia-China untuk 5 Destinasi Utama Super Prioritas Pariwisata. Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian, menghadiri kunjungan tersebut.
Acara tersebut juga digelar dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-China serta mempromosikan ekonomi pariwisata Indonesia.
Baca juga: Luhut Klaim Kanada Suntik Dana Rp 28 Triliun ke SWF Indonesia
Luhut tidak merinci jumlah investasi yang ditanamkan dan akan ditambah pengusaha China. Namun, menurutnya nilainya akan cukup besar karena selain infrastruktur juga akan ada investasi hotel di kawasan Danau Toba.
Sebelumnya, Luhut sempat mengungkapkan bahwa China berencana berinvestasi di Danau Toba hingga 10 miliar dolar AS.
Menurut Luhut, investasi dari RRT dan negara lain merupakan kerja keras pemerintah yang terus berupaya menggerakkan perekonomian, termasuk di tengah pandemi Covid-19.
Di tengah upaya menangani pandemi Covid-19, kata dia, pemerintah juga fokus pada program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Salah satu sektor dalam program PEN adalah sektor andalan Indonesia yaitu pariwisata.
Baca juga: Luhut: Tesla Ungkap Minat Kuat Berinvestasi di RI
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal, kata dia, tengah mengembangkan destinasi wisata yang memprioritaskan lima kawasan utama, yakni Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika, dan Likupang.
“Harapannya selain investasi meningkat, wisman (wisman) dari China juga akan meningkat, terutama pasca pandemi Covid-19,” kata Luhut.
Luhut menegaskan, pemerintah akan terus melakukan promosi dan kerja sama dengan berbagai negara untuk menarik investasi ke Indonesia, meski masih ada pandemi Covid-19.
“Kita perlu terus gencar melakukan promosi dan menjalin kerjasama agar pasca pandemi Covid-19, investasi bisa segera masuk ke Indonesia dengan cepat,” ujarnya.
Baca juga: Luhut Puji Penetrasi Terowongan Kereta Cepat Buatan Pakar Indonesia-China
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomian yang sistemik, masif, dan terstruktur di seluruh dunia.
Perubahan gaya hidup, kata dia, mendorong pemerintah dan dunia usaha untuk mengevaluasi dan menyesuaikan kebijakan baru yang tentunya harus dilakukan dengan cepat.
BKPM sendiri, melakukan pendekatan out-of-the-box. Tidak hanya untuk menangkap peluang investasi baru dari relokasi bisnis, tetapi juga untuk menyelesaikan masalah investasi yang macet.
Data menunjukkan 74,8 persen dari target investasi tahun 2020 sebesar Rp 817,2 triliun telah terpenuhi dan sisanya optimistis pada akhir tahun akan terealisasi.
Baca juga: Luhut Minta PSBB Diperketat, Pengusaha: Otomatis Ekonomi Turun