Sebuah Lion Air Boeing 737-900ER tergelincir dari landasan pacu setelah tiba di Bandara Radin Inten II di Lampung, Indonesia. Pesawat itu berlari dari permukaan beraspal di lokasi tersebut saat sedang mundur.
Operasi domestik
Menurut Kosmo !, JT-173 registrasi berangkat dari Bandara Hang Nadim, Batam pukul 13.33 dan mendarat di Bandara Radin Inten II pukul 14.45. Semua waktu bersifat lokal. Pesawat itu memiliki 125 penumpang dewasa, bersama dengan seorang anak dan dua bayi. Tujuh pramugari bergabung dengan mereka dalam perjalanan tersebut.
Pesawat itu sedang melakukan penerbangan JT173 saat peristiwa itu terjadi. Humas Bandara Radin Inten II Pujo Wusono membenarkan bahwa pesawat yang terlibat dalam insiden tersebut dioperasikan oleh Lion Air. Namun, hingga saat ini penyelidikan masih terus dilakukan untuk menyimpulkan apa penyebab kecelakaan tersebut.
Terjebak di lumpur
Pujo mengatakan hal berikut, seperti dilansir Kosmo !:
“Memang benar ada insiden (melibatkan pesawat yang tergelincir). Insiden tersebut membutuhkan investigasi lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebabnya.
Meskipun demikian, tweet dari outlet berita penerbangan JACDEC menunjukkan bahwa pesawat lari dari permukaan beraspal sambil mundur setelah mendarat di landasan pacu 14. Hujan deras mungkin menjadi faktor dalam kecelakaan tersebut. Gambar tersebut secara khusus menunjukkan banyak lumpur yang mengelilingi tubuh dan roda pendaratan 737.
Lion Air Boeing 737-900 (PK-LGP) lari dari permukaan beraspal saat mundur setelah mendaratkan landasan pacu 14 dalam hujan lebat di Bandara Bandar Lampung (AKAN). Penerbangan # JT173 dari Batam terjebak di lumpur yang dalam. @Rerry pic.twitter.com/N1qY1TTU2k
– JACDEC (@JacdecNew) 20 Desember 2020
Penumpang membantu
Syukurlah, tidak ada laporan tentang konsekuensi fatal setelah kejadian tersebut. Akhirnya, petugas di bandara membantu mengevakuasi semua penumpang yang bepergian dengan pesawat. Insiden ini sejauh ini bukanlah kecelakaan terburuk yang melibatkan salah satu dari 737 Lion Air. Salah satu 737 MAX milik maskapai tersebut mengalami kecelakaan fatal pada tahun 2018. Maskapai ini akan terus mengawasi pengenalan MAX menyusul kemajuan dalam persetujuannya oleh pihak berwenang di seluruh benua.
Secara keseluruhan, bahaya besar telah dihindari hari ini. Lion Air akan berterima kasih karena para penumpang dikawal dengan selamat turun dari pesawat. Tidak diragukan lagi, beberapa tahun yang sulit bagi maskapai ini. Dampak krisis 737 MAX mendahului penurunan penumpang yang serius di tengah krisis kesehatan global. Jadi, operator akan mengharapkan peruntungan yang lebih baik menuju tahun 2021.
Simple Flying menghubungi Lion Air untuk meminta komentar tentang apa yang terjadi dalam insiden tersebut. Kami akan memperbarui artikel dengan informasi lebih lanjut dari maskapai penerbangan.
Apa pendapat Anda tentang kejadian hari ini di Indonesia yang melibatkan salah satu pesawat Boeing 737 milik Lion Air? Apakah Anda salah satu pelancong di dalam pesawat saat insiden itu terjadi? Beri tahu kami pendapat Anda tentang situasi di bagian komentar.