/data/photo/2020/09/16/5f6177f4e4974.jpeg)
JAKARTA, KOMPAS.com – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan perkembangan kasus Covid-19 aktif di Indonesia menunjukkan tren yang semakin memburuk. Seiring waktu, peningkatan kasus aktif semakin cepat.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih lalai dan membahayakan sesama.
“Jika keadaan ini terus berlanjut, maka akan seperti kondisi di mana masyarakat menggali kuburannya sendiri,” kata Wiku dalam jumpa pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (24/12/2020).
Pada periode Maret hingga Juli 2020 kasus aktif meningkat dari 1.107 kasus menjadi 37.342 kasus. Peningkatan ini memakan waktu empat bulan.
Baca juga: Jumlah penderita Covid-19 di Depok mencapai titik tertinggi setelah mencatatkan 309 kasus baru
Peningkatan kasus aktif juga diikuti peningkatan pengujian Covid-19 hingga 50 persen.
Pada periode ini, peningkatan kasus disertai dengan libur lebaran panjang dari tanggal 22 hingga 25 Mei 2020.
Kemudian dari Agustus hingga Oktober 2020 kasus aktif meningkat dari 39.354 menjadi 66.578 kasus hanya dalam waktu dua bulan.
Baca juga: UPDATE 23 Desember: DKI Catat 1.954 Kasus Covid-19 Baru, Tertinggi Sejak Pandemi
Selama periode ini, pengujian Covid-19 meningkat 40 persen. Daerah yang tidak mematuhi protokol kesehatan juga meningkat dari 28,57 persen menjadi 37,2 persen.
“Dalam periode ini hal itu terjadi peristiwa libur panjang 17, 20 hingga 23 Agustus 2020, “kata Wiku.
Kenaikan tertinggi dan paling singkat terjadi pada November hingga Desember 2020. Pada periode ini kasus aktif meningkat dua kali lipat dari 54.804 kasus menjadi 103.239 kasus hanya dalam satu bulan.
Hal itu dibarengi dengan peningkatan pengujian Covid-19 sebesar 30 persen. Sedangkan persentase daerah yang tidak mematuhi protokol kesehatan meningkat sebesar 48,01 persen.
Pada periode tersebut terdapat libur panjang dari 28 Oktober hingga 1 November 2020.
Baca juga: Alarm Kasus Covid-19 di Jakarta, 3 Kali Lonjakan Tertinggi Hingga Rumah Sakit Hampir Penuh
“Dapat disimpulkan bahwa setiap peningkatan kasus aktif selalu diiringi dengan peningkatan persentase daerah yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan dan selalu dimulai dari peristiwa libur panjang, “kata Wiku.
Menurut Wiku, meski pengujian Covid-19 meningkat, jumlah kasus aktif seharusnya terus menurun. Namun yang terjadi justru sebaliknya.
Wiku juga meminta masyarakat untuk belajar dari kejadian ini. Ia mengimbau semua pihak untuk terus melaksanakan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak.
Protokol kesehatan yang ketat harus diterapkan di mana-mana, termasuk selama liburan Natal dan Tahun Baru.
“Mari kita menjadi kelompok komunitas yang berperan dalam menyelamatkan diri kita dan orang yang kita cintai dengan memilih untuk tidak bepergian dan menghindari keramaian,” kata Wiku.