Jakarta, CNN Indonesia –
Masyarakat Syiah Di Indonesia yang tergabung dalam ormas Ahlulbait Indonesia (ABI) menyambut baik rencana Menteri Agama tersebut. Yaqut Cholil Qoumas.
Sebelumnya, Yaqut mengaku ingin memberikan perlindungan kepada minoritas yang kerap diintimidasi, termasuk penganut Syiah dan Ahmadiyah. Ketua Ahlulbait Indonesia (ABI) Zahir Yahya mengatakan hal itu sesuai amanat UUD 1945.
“Tentu masyarakat Syiah di Indonesia menyambut baik pernyataan Menteri Agama, “kata Zahir dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (24/12).
“Kami dari Ormas Ahlulbait Indonesia menganggap langkah Yaqut Cholil Qoumas sesuai dengan UUD 1945 dan sejalan dengan nilai kebhinekaan yang menjadi salah satu pilar kebangsaan kita,” lanjutnya.
Zahir mengatakan bahwa bangsa Indonesia selalu ditakdirkan untuk hidup dalam kebhinekaan. Baik suku, bahasa, budaya, maupun agama dan kepercayaan.
Toleransi, lanjutnya, tidak hanya berlaku antar agama, tapi juga dalam satu agama dan dalam satu agama.
Zahir menjelaskan bahwa kelompok Syiah juga memiliki kekayaan dan hartanya sendiri yang dapat digunakan untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan ruang partisipasi kepada seluruh anak bangsa, dimana semua diundang dengan hormat untuk berpartisipasi dan berkompetisi secara obyektif dalam memberikan yang terbaik bagi bangsa dan Negara, ”kata Zahir.
Zahir berharap kebijakan-kebijakan baik yang dirancang Menteri Agama bisa terlaksana dengan efektif. Ia juga berharap kebijakan afirmasi tersebut dapat menjadi jembatan dialog antar sekolah umat Islam di Indonesia.
“Ormas ABI berharap seluruh masyarakat, bangsa, dan khususnya umat Islam berprasangka buruk terhadap penegasan Menteri Agama sebagai bagian dari pemerintahan yang sah dan tidak menimbulkan dampak negatif,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Agama yang baru dilantik, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan akan melindungi minoritas. Ini termasuk penganut Syiah dan Ahmadiyah yang sering diintimidasi.
Namun, bukan berarti dia melindungi kelompok atau organisasi Syiah dan Ahmadiyah, tapi pengikutnya juga bagian dari warga negara Indonesia.
“Sikap saya sebagai menteri agama melindungi mereka sebagai warga negara,” kata Yaqut Antara, Jumat (25/12).
(rzr / bmw)
[Gambas:Video CNN]