Ketua Komisi Nasional Perhimpunan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari mengatakan dalam setiap tahap pengembangan vaksin, keamanan selalu menjadi prioritas utama. Dijelaskannya, setiap tahapan uji klinis yang dilakukan, tidak akan bisa berkembang jika ada ketidakamanan dalam proses pengembangan vaksin.
“Keamanan vaksin sudah dinilai sejak vaksin dirancang dan sebelum diujicobakan pada manusia. Namun, vaksin merupakan produk biologis sehingga tingkat keamanannya kemungkinan tidak bisa mencapai 100%,” kata Hindra dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/2). 20/12/2020).
Ia mengatakan kemungkinan ada efek samping setelah vaksinasi seperti keluhan nyeri, pendarahan, atau bengkak. Tapi itu semua adalah reaksi alami terhadap vaksin.
“Kalau ada zat berbahaya dalam vaksin itu pasti sudah diketahui sejak pengembangan vaksin pada tahap awal. Selain itu, semua hal terkait vaksin sudah diinformasikan secara transparan dan tidak mungkin disembunyikan,” kata Hindra.
Untuk itu, Hindra berharap masyarakat mencari dan mendapatkan informasi seputar vaksin melalui informasi resmi. Sehingga tidak ada kebingungan terkait keamanan vaksin.
“Kita tidak mau terbawa berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, bahkan justru memberikan informasi yang meresahkan dan menambah kecemasan. Pemantauan keamanan imunisasi ini sudah dilakukan sejak sebelum vaksin diberikan kepada manusia,” katanya. dia menyimpulkan.
Menonton video “Sederet fakta vaksin COVID-19 Pfizer yang uji klinisnya sudah selesai“
[Gambas:Video 20detik]
(ega / ega)