Kombes Sumardji kepada Anggota: Jangan Takut, Tindak siapa pun yang melanggar

Persiapan aparat kepolisian untuk mengamankan pilkades serentak di Kabupaten Sidoarjo. Foto: ANTARA / HO-Polsek Sidoarjo

jpnn.com, SIDOARJO – Sebanyak 2.325 personel Polres Sidoarjo dan BKO Polda Jawa Timur diterjunkan ke 1.384 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam pemilihan kepala desa (pilkades) serentak tahun ini di 173 desa.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji mengatakan, aparatur harus menjaga tata tertib kesehatan di masyarakat serta para kontestan pilkades karena pelaksanaannya di tengah situasi pandemi COVID-19.

“TPS juga harus mematuhi SOP protokol kesehatan. Harus ada tempat cuci tangan, pengukur suhu tubuh, cairan pencuci tangan, bilik suara khusus, jarak jaga, dan ketersediaan APD,” ujarnya di sela-sela acara giliran kerja. Petugas keamanan Pilkades Serentak 2020 Sidoarjo, Sabtu.

Ia menegaskan, aparat keamanan di TPS tidak perlu ragu untuk mengingatkan, bahkan menindak siapapun yang melanggar protokol kesehatan.

Dengan memperketat tata tertib protokol kesehatan di wilayah TPS, Sumardji berharap tidak ada klaster baru dalam pilkade serentak di Kabupaten Sidoarjo.

Selain itu, Kapolresta memerintahkan personelnya untuk bekerja ekstra memantau jika ada praktik botoh, perjudian, dan money game dalam Pilkades pada 20 Desember 2020.

“Satgas Botoh serta aparat lainnya bersama desa dan organisasi kemasyarakatan terus berkoordinasi dan bekerja sama untuk memantau pelanggaran tersebut. Jangan ragu mengambil tindakan tegas untuk mengamankan pelanggar,” ujarnya.

Menurutnya, pemetaan kawasan rawan dalam Pilkades kali ini sudah terdeteksi sejak dini, yakni terdapat 28 desa pada tingkat sangat rawan, 56 desa rawan, dan 89 desa kurang rawan.

Source